Mengapa PDIP Lebih Condong ke NasDem dan PKB?  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 03:17 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Capres PDIP Joko Widodo, saat memberikan hak pilih dalam pemilihan legislatif di TPS 35, di Kebagusan, Jakarta Selatan (9/4). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, memprediksi Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa akan merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan presiden mendatang. Kedua partai disebut paling punya kedekatan dengan PDIP yang akan mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden. (Baca: Hasil Lengkap Hitung Cepat Pemilu 4 Lembaga Survei)

“PDIP dari dulu ingin berkoalisi dengan Islam-nasionalis, PKB. Mereka bisa saling melengkapi dalam politik aliran. Di sisi lain juga ada NasDem. Secara garis besar punya kebijakan sama,” kata Yunarto saat dihubungi, Kamis, 10 April 2014.

Adapun Gerindra, kata Yunarto, lebih berpeluang besar berkoalisi dengan partai-partai yang kini berada di koalisi pimpinan Demokrat. Bukan tak mungkin, menurut Yunarto, Demokrat sendiri yang digandeng oleh Gerindra. (Baca: Mengapa Jokowi Tak Berhasil Dongkrak Suara PDIP?)

Justru yang masih buram, ujar dia, adalah koalisi partai untuk mengusung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Sebab, kata Yunarto, berbeda dengan Joko Widodo dari PDIP dan Prabowo Subianto dari Gerindra yang punya elektabalitas bagus, elektabilitas Ical disebut mengalami stagnasi.

“Ini akan menjadi bola liar. Bukan tak mungkin calon dari partai menengah bisa mengambil slot Ical sebagai calon presiden. Dia juga menghadapi kendala di internal partai,” kata Yunarto.

Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, tiga besar pemenang pemilu legislatif 9 April 2014 dikuasasi oleh PDIP, Golkar, dan Gerindra. Masing-masing partai itu memang telah mendeklarasikan calon presidennya. Namun hanya Jokowi dan Prabowo, kata Yunarto, yang punya elektabilitas bagus dan berpeluang menang pada pemilihan presiden mendatang.

Menurut Yunarto, koalisi pemilihan presiden tak akan banyak mempertimbangkan kesamaan platform antarpartai. Koalisi, kata Yunarto, hanya dipengaruhi oleh dua faktor utama: daya pikat calon presiden sebagai pemimpin koalisi dan kursi dalam kabinet untuk partai peserta koalisi. "Kesamaan platform itu faktor tersier," katanya.

KHAIRUL ANAM





Berita Terpopuler
Ruhut: Demokrat Boleh Kalah, Jet RI 1 Tetap Biru
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres






Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

3 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

3 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

5 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya