Hasil Pemilu Dorong Penguatan Rupiah  

Reporter

Kamis, 10 April 2014 08:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan pemilihan umum legislatif yang sesuai dengan ekspektasi pasar bakal menjadi amunisi baru bagi nilai tukar rupiah. Analis dari PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan pelaku pasar menyambutnya secara positif. Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah yang naik sejak awal pekan. “Minat beli terhadap aset berisiko termasuk mata uang cenderung meningkat,” katanya.

Hasil hitung cepat dan survei beberapa lembaga mengindikasikan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mendapat suara terbanyak dalam pemilu. Hal ini menimbulkan harapan bahwa langkah calon presiden dari PDIP, Joko Widodo, akan berjalan mulus. Figur Joko Widodo relatif disukai oleh pelaku pasar. (Baca juga: PDI Perjuangan Koalisi, IHSG Bakal Negatif)

Menurut Zulfirman, sambutan pasar terhadap figur Jokowi bisa membuka peluang bagi rupiah untuk melakukan reli hingga pemilihan presiden dan akan menguji level 11.000 per dolar. Namun, kata dia, sebelum mencapai 11.000, rupiah harus mampu menembus level support kuat pada posisi 11.245 per dolar. (Baca juga: PDIP Gagal Penuhi Syarat Capres, Rupiah Lesu)

Selain faktor pemilu, rupiah ditopang oleh membaiknya neraca perdagangan dan ekspektasi meningkatnya cadangan devisa Bank Indonesia. Dipertahankannya suku bunga di level 7,5 persen juga berdampak positif bagi rupiah. Level 7,5 persen masih sesuai dengan target inflasi sekaligus mengatasi dampak pemangkasan stimulus moneter Bank Sentral AS (The Fed).

Zulfirman memperkirakan, pada Kamis, 10 April 2014, rupiah bakal bergerak di kisaran 11.245-11.350 per dolar AS. Meski masih dalam tren menguat, pergerakan rupiah sebenarnya belum stabil. Di transaksi pasar uang, Selasa lalu, rupiah ditutup menguat 16 poin (0,14 persen) ke level 11.289 per dolar AS. “Pelaku pasar perlu mewaspadai perkembangan data-data ekonomi AS serta hasil notulensi rapat Komite Ekonomi Federal The Fed karena berpotensi memicu penguatan dolar.”

M. AZHAR

Berita Terpopuler


Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo







Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

10 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

4 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya