Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang juga bakal capres dari PDIP menunjukan surat suara sebelum mencoblosnya di TPS 27 Menteng, Jakarta Pusat (9/4). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tak akan menyalahkan calon presiden Joko Widodo karena tak bisa mendongkrak suara hingga mencapai target 27,02 persen.
"Dideklarasikannya Jokowi menimbulkan kegairahan dan semangat kerja mesin partai di daerah," kata Hasto ketika ditemui di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu, 9 April 2014. (Baca: PDIP Unggul Sejak Awal Perhitungan Cepat)
Dia mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan suara PDI Perjuangan tak mencapai target. Salah satunya, terjadinya beberapa kecurangan. Dia mendapatkan laporan dari daerah bahwa praktek politik uang masih marak terjadi. Kemiskinan di Indonesia, kata Hasto, menyebabkan pemilih di daerah masih tergiur oleh politik uang.
Faktor lain, kata Hasto, yakni kurangnya sosialisasi ihwal pencoblosan sehingga jumlah orang yang tak memilih tinggi. "Tapi kami mengapresiasi kinerja petugas pemungutan suara, terutama untuk daerah yang geografisnya sulit," ucap Hasto.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor