Pemilu, Polisi Tangkap Pelaku Praktek Politik Uang  

Reporter

Rabu, 9 April 2014 13:36 WIB

Ketua Panwaslu Kota Tegal, Toto Pranoto menunjukkan bukti politik uang berupa amplop berisi uang dan gambar caleg di Kantor Panwaslu Tegal, Jateng, Selasa (8/4). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap beberapa orang yang diduga menjadi operator praktek politik uang di beberapa daerah, menjelang pemilu legislatif, Rabu, 9 April 2014. (Baca: Begini Makelar Serangan Fajar Poroti Duit Caleg)

Menurut Kepala Kepolisian RI, Jenderal Sutarman, polisi juga menyita barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah, yang ditengarai menjadi alat untuk memengaruhi warga dalam menggunakan hak pilihnya. (Baca: Serangan Fajar Marak di Jember)

Sutarman mengatakan, penyitaan barang bukti terbesar dilakukan di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta. Di sana, polisi menangkap beberapa orang yang membawa uang Rp 500 juta dalam pecahan kecil. "Mereka membawa uang pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 5 ribu," kata Sutarman saat meninjau TPS 6 Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Baca: Polisi Bingung Usut Duit Setengah Miliar Beratribut PAN)

Selain di Gunung Kidul, Sutarman mengatakan telah menyita uang "money politic" senilai Rp 3 juta di dua wilayah di Sulawesi Selatan, yang dipecah dalam nominal Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu. Di wilayah yang sama, polisi juga menemukan mobil dinas camat yang mengangkut minuman keras merek Cap Tikus. Barang-barang ini pun diduga dipakai untuk menyuap calon pemilih. (Baca: Pemilu, Penarikan Duit Receh di Bank Meningkat)

Dengan temuan ini, Sutarman berharap warga tidak terpengaruh dan menjauhi praktek politik uang. Sutarman juga menyatakan pemilu berjalan lancar. Hal ini diketahui setelah dia menerima laporan dari Kepolisian Daerah dan Kepolisian Resort di seluruh Indonesia. "Pemilu berlangsung aman karena saat minggu tenang kami terus melakukan operasi dan razia," ujarnya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Terpopuler
Ical: Tak Ada Ganti Rugi di Lapindo
Sepekan lagi, SBY Nikmati Pesawat Baru
Nasabah BNI Jadi Korban Keganasan Penagih Utang
Agnes Monica Pilih Deddy Corbuzier daripada Daniel

Berita terkait

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

11 jam lalu

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

19 jam lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

1 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

1 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

2 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

2 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

2 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

2 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

4 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

5 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya