Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta -- Badan Pengawas Pemilu melakukan koordinasi dengan pengawas di semua provinsi, kabupaten, kota, dan kecamatan melalui video conference. Ketua Badan Pengawas Muhammad mengingatkan jajarannya tak bermain curang dalam pemilu yang digelar besok.
"Kita adalah wasit yang dipercaya rakyat untuk menentukan keadilan proses pemilu ini," kata dia di halaman parkir kantornya, Selasa, 8 April 2014. Muhammad berpidato dengan nada terisak dan mata sembab. "Jangan menjual harga diri dan kehormatan Anda dengan uang suap," dia mengingatkan.
Jika menemukan ada petugasnya yang menerima rasuah, ia akan mengantarkan langsung petugas tersebut ke Kepolisian. "Ini amanat rakyat yang belum tentu kita dapatkan lagi," kata dia. Katanya, kalau ada penyelenggara pemilu melanggar dia akan mencoreng wajah Bawaslu. "Seumur hidup nama kita akan rusak."
Tugas Bawaslu, kata dia, sangat berat lantaran harus mengoreksi proses di tempat pemungutan. "Jangan sampai pemain lebih pintar daripada wasit," kata dia. Jika pemain lebih cerdik, kata dia, bisa dipastikan pertandingan akan penuh kecurangan.
Ia juga mengajak seluruh komponen masyarakat memastikan proses pemilu esok berjalan jujur dan adil. "Jangan segan-segan mengingatkan petugas di TPS kalau ada kecurangan," kata dia.
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
1 hari lalu
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.