Jokowi, Capres Paling Banyak Diberitakan Negatif  

Reporter

Senin, 7 April 2014 06:38 WIB

Massa yang tergabung dalam Gerakan stop Politisasi Jokowi (Ger stop pol Jokowi) melakukan gerakan dukungan kepada Jokowi di Balai kota, Jakarta, (04/04). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo disebut paling sering diberitakan negatif oleh televisi dibanding tokoh lainnya. Koordinator Divisi Penelitian Remotivi Muhammad Heychael mengatakan, Jokowi mendapat porsi 30 persen pemberitaan negatif.

"Dari 59 berita, berita positif mengenainya berjumlah 11 berita dan berita negatif sebanyak 12," ujarnya, di kantor Badan Pengawas Pemilu, Ahad, 6 April 2014. Pemberitaan negatif itu, kata dia, misalnya perihal kemacetan Jakarta yang tak teratasi.

Heychael mengatakan, Jokowi juga mendapat porsi pemberitaan tertinggi yakni sebanyak 23,9 persen dibanding tokoh lainnya. Meski demikian, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh disebut paling sering muncul berbicara di televisi. Angkanya mencapai 90 persen.

"Jokowi memang paling banyak diberitakan tapi kata-katanya hanya dinarasikan dalam berita, tidak seperti Surya Paloh yang diberikan ruang untuk bicara," ujarnya. Adapun Surya, kata dia, mendapat durasi pemberitaan tertinggi setelah Jokowi, sebanyak 16,5 persen. Sebagian besar diperoleh dari Metro TV.

Riset ini, kata Heychael, dilakukan pada 1-7 November 2013 dengan meneliti semua pemberitaan yang ditampilkan di RCTI (MNC Group), SCTV (EMTEK Group), Trans TV (Trans Corp), TV One (Viva News), dan Metro TV (Media Group). Mereka meneliti 36 tokoh yang berasal dari 12 partai politik peserta pemilihan umum legislatif.

Heychael menduga pemberitaan terhadap Jokowi makin besar setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya sebagai calon presiden dari partai tersebut pada 14 Maret lalu. "Ya, pasti makin banyak," ujarnya.

NUR ALFIYAH

Berita Lainnya:
Ribuan Ekspatriat di Jababeka Bakal Dirazia
Pemerintah DKI Belum Atasi Tomcat di Marunda
Menimbang Larangan Sepeda Motor di Jalan Protokol

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

6 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

7 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

8 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

9 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

11 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

16 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

17 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

17 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya