Tiga Partai Ini Tak Layak Dipilih Versi Remotivi

Reporter

Senin, 7 April 2014 03:31 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama Istrinya Tatty Murnitriati, dan Anaknya Anindya Bakrie saat kampanye akbar partai Golkar di kawasan simpang Balapan, Malang, Jawa Timur, (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Remotivi sekaligus anggota Koalisi Frekuensi Milik Publik, Roy Thaniago, mengatakan Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, tak layak dipilih pada Pemilihan Umum Legislatif 9 April nanti. Sebab, kata dia, tiga partai itu mengeksploitasi stasiun televisi yang dimiliki petinggi partai tersebut untuk kepentingan politiknya.



Stasiun televisi yang disebut Roy adalah Metro TV milik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh; RCTI, MNC TV, Global TV, milik calon wakil presiden sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura Hary Tanoesoedibjo; TV One dan ANTV milik Ketua Umum dan calon presiden dari Golkar Aburizal Bakrie. (Baca: 7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius)



"Informasi dari enam stasiun televisi mengandung unsur propaganda, bias kepentingan politik sehingga isinya memihak dan tak akurat," kata Roy, Ahad, 6 April 2014. Remotivi adalah lembaga swadaya masyarakat yang memantau penggunaan frekuensi publik oleh televisi.



Enam televisi itu, menurut Roy, telah digunakan secara masif dan sewenang-wenang untuk kepentingan partai. "Kami mencatat perlakukan tiga partai itu sejak setahun menjelang Pemilu 2014," kata dia. (Baca: Enam Televisi Swasta Ditegur KPI)



Roy menyarankan para pemilih jangan memilih calon legislator dari Golkar, NasDem, dan Hanura. Sebab, kata dia, perlakuan petinggi partai tersebut terhadap stasiun televisi itu membuat produk jurnalistik dipaksa menghamba pada partai, bukan kepada publik.

Roy menghimbau publik untuk tak hanya mengandalkan informasi dari keenam stasiun televisi itu, terkait isu politik. "Kami menuntut hukuman bagi tiga partai politik dan enam stasiun televisi itu dari lembaga berwenang," kata Roy.

Dia berharap Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya dan setegas-tegasnya.



Advertising
Advertising

Roy mendesak Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia menghukum televisi yang tidak independen. Dia juga mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika dan KPI mencabut izin penyiaran. ”Kami juga menyayangkan kinerja Badan Pengawas Pemilihan Umum dan Komisi Pemilihan Umum yang buruk, lamban dan ragu-ragu,” kata dia.

MUHAMAD RIZKI






Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo

Berita terpopuler lainnya:
Siapa Pengusaha RI yang Saweran dengan Bill Gates?
Bayi 9 Bulan Didakwa Pembunuhan Berencana
Agnes Monica Cuek Soal Fashion




Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

1 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

12 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

20 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

21 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

21 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

22 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

25 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

30 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

30 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

37 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya