Franz Magnis: Capres Harus Bisa Lindungi Minoritas

Reporter

Minggu, 6 April 2014 04:03 WIB

Pakar Etika Politik STF Diyarkara, Franz Magnis Suseno. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta: Rohaniwan Franz Magnis Suseno mengatakan punya pertimbangan sendiri dalam memilih presiden. Menurut dia, orang Indonesia nomor satu ini harus mampu melindungi hak-hak minoritas.

Franz Magnis melihat kondisi toleransi masyarakat saat ini sudah mengkhawatirkan. "Ada juga bahkan ekstrimis keagamaan," kata dia dihadapan peserta seminar Kempemimpinan Nasional dan Moralitas di Katedral Mesias, Kemanyoran, Jakarta Pusat pada Sabtu, 5 April 2014.

Menurut dia, gesekan minoritas yang terjadi bukan hanya seputar agama atau etnis tapi sudah merambat sampai antar pendatang dengan penduduk asli. Itulah sebabnya, kata Franz, presiden harus punya rasa untuk menjunjung toleransi dan pluralisme.

"Bagaimana pemerintah melindungi ajaran-ajaran yang selama ini sering disudutkan," ujarnya. Bahkan dia bercerita memiliki teman yang hingga sekarang belum berani pulang ke Indonsia karena alasan toleransi ini.

Soal toleransi minoritas, pada awal 2013 lalu, profesor bidang filsafat ini, pernah protes atas rencana penganugerahan World Statesman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Franz Magnis mengirim surat keberatan ke Appeal of Conscience Foundation (ACF), lembaga yang menganugerahi hadiah tersebut. Saat itu, Franz menyatakan keberatan lantaran tidak terpenuhinya unsur penghormatan terhadap kaum minoritas. Franz mempermasalahkan kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras. (Baca juga: Franz Magnis Sindir Golput: Itu Senjata Lawan Orba)

SYAILENDRA


Berita Lainnya:
Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus
Megawati: Masuk Istana Itu Mudah
Kampanye Golkar, Anak Soeharto: Enak Jamanku Tho?
Kampanye di Surabaya, Prabowo Naik Helikopter

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya