PDI Perjuangan, Partai Favorit 'Swing Voters'  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 5 April 2014 09:51 WIB

Seorang tukang becak mendekorasi becaknya dengan lambang partai saat kampanye PDIP, di Lapangan Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah (27/3). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan swing voters atau massa mengambang akan sangat mempengaruhi hasil pemilu legislatif 2014. Musababnya, menurut survei yang dirilis Indikator, kedekatan masyarakat dengan partai politik relatif kecil, hanya sekitar 14,8 persen.

"Pemenang pemilu adalah partai yang paling mampu mendekati swing voters," kata Burhan dalam Rilis Survei Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Jumat, 4 April 2014. (Baca: Sejak Deklarasi Capres, Elektabilitas Jokowi Turun).

Rendahnya kedekatan pemilih dengan partai ini membuat dukungan kepada partai mengalami fluktuasi. Dari 14,8 persen tersebut, PDIP menjadi jawara dengan meraih 27,6 persen suara, disusul oleh Golkar dengan 18,2 persen suara, dan Gerindra 10,5 persen.

Adapun di kalangan swing voters, elektabilitas PDI P masih tetap memimpin dengan 24 persen, masih disusul Golkar dengan 14,3 persen, dan Gerindra stagnan di 10,5 persen suara. (Baca: Ini Cara Jokowi Menggaet Ibu Rumah Tangga).

Kemudian, Indikator juga mencatat paska deklarasi Joko Widodo sebagai calon presiden PDI P, dukungan kepada partai nomor 4 tersebut bertambah di kalangan swing voters. Pada survei Februari-Maret 2014 sebesar 16 persen, kemudian setelah deklarasi pada Maret 2014 sebesar 24 persen. (Baca: Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden).

Golkar juga mengalami penambahan namun tidak signifikan yakni sebesar 0,5 persen, dari 13,8 persen pada Februari-Maret menjadi 14,3 persen di bulan Maret. Gerindra sebaliknya, deklarasi Jokowi membuat elektabilitsnya turun di kalangan swing voters, dari 11,2 persen menjadi 10,5 persen. "Ini bukti swing voters memilih karena tokoh," kata Burhanuddin.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dengan sampel 2050 responden, margin of error 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen pada masa survei 28 Februari-10 Maret 2014 sebelum kampanye dan sesudah kampanye 18-24 Maret 2014.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya