Jokowi Dianggap Kebal Serangan Kampanye Hitam

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 5 April 2014 08:52 WIB

Kader dan simpatisan berdiri di depan baliho menunggu dimulai kampanye PDI Perjuangan di lapangan Busungliu, Buleleng, Bali (3/4). Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat memenangkan PDI perjuangan pada pemilu legislatif 2014 dan Jokowi sebagai presiden. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) memprediksi kampanye negatif atau kampanye hitam yang menyerang calon presiden Joko Widodo tidak akan mempengaruhi elektabilitas calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dalam pemilihan presiden mendatang.

Menurut Ari Nurcahyo, Direktur Utama SSS, kampanye negatif justru menguatkan posisinya di masyarakat. "Kondisi ini terjadi lantaran masyarakat mudah lupa dan mudah kasihan dengan masalah yang menimpa elite partai," kata Ari saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Jumat, 4 April 2014. (Baca: Sejak Deklarasi Capres, Elektabilitas Jokowi Turun).

Prediksi SSS ini merujuk pada elektabilitas calon presiden yang telah dipaparkan lembaga survei lainnya beberapa waktu lalu. Yakni Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Cirus Surveyor Group, Charta Politika, dan Pol-Tracking Institute.

Selain Jokowi, calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, juga disebut tidak terpengaruh oleh isu negatif. (Baca: Ical: Baru Bisa Nyapres Setelah Ibu Meninggal). Dari hasil survei yang dipaparkan, elektabilitas Jokowi dan Aburizal tidak goyah meski keduanya mendapat kampanye negatif. Jokowi, misalnya. Walau dia diserang dengan isu calon presiden boneka, SSS memprediksi PDIP tetap mendapat suara tertinggi pada pemilu legislatif 9 April, yakni 28,67 persen.

Ari menilai isu negatif tak mampu mempengaruhi pilihan masyarakat lantaran lebih banyak menggaung di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Sedangkan masyarakat Indonesia yang mengakses jejaring sosial hanya sekitar 40 persen, sisanya mengikuti isu melalui media massa elektronik. "Di sisi lain, media massa sudah tidak banyak mempersoalkan isu-isu tersebut," ucapnya.

Puspitasari, pakar komunikasi politik yang juga hadir dalam pemaparan survei itu, mengatakan peran media massa cukup besar dalam mengaburkan dugaan-dugaan pelanggaran etika yang dilakukan elite partai selama kampanye Pemilu 2014. (Baca: Calon Wakil Presiden Jokowi Diusulkan dari Militer).

Menurut dia, media massa lebih banyak menaikkan berita positif tentang para elite partai lantaran sebagian besar berafiliasi dengan mereka. "Media massa yang seharusnya memberi informasi jujur kepada masyarakat kini ikut berperan menggiring isu politik," ujarnya. (Baca juga: Ini Cara Jokowi Menggaet Ibu Rumah Tangga).

TRI SUHARMAN

Berita terkait

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

25 menit lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

1 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

3 jam lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum Projo Budi Arie juga mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

3 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

3 jam lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

4 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

5 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Bos Microsoft Satya Nadella di Istana

Presiden Jokowi menerima lawatan Chief Executive Officer Microsoft untuk membahas investasi perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

7 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya