Prabowo Harus Buka Soal Penculikan 1998

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 30 Maret 2014 09:48 WIB

Demo menuntut untuk mengusut tuntas korban penculikan dan penghilangan paksa aktivis. (TEMPO/Fully Syafi/01/26/2010)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Orang Hilang Mugiyanto mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, sebagai prajurit di masa penculikan dan pembunuhan aktivis prodemokrasi pada 1998, seharusnya memberitahu publik jika memang ada kelompok selain Tim Mawar Kopassus yang terlibat dalam peristiwa itu.

"Kesatria itu harus ungkap kebenaran. Kalaupun dilarang untuk memberitahu (soal penculikan), itu kan waktu dia masih jadi panglima. Sekarang kan sudah tidak. Beritahulah, apakah itu Wiranto atau siapa," kata Mugiyanto saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 29 Maret 2014.

Menurut Mugiyanto, jika Prabowo enggan membuka mulut soal keterlibatan tim di luar Tim Mawar dalam penculikan itu, artinya calon presiden dari Partai Gerindra itu adalah seorang pengecut. Sebab, kata dia, Prabowo pun tak pernah meminta maaf atas penculikan tersebut.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra sekaligus pakar kuliner Bondan Haryo Winarno, melalui akun Twitter-nya, menyebutkan, sebagai prajurit, Prabowo memang sebaiknya menutup mulut demi nama baik TNI.

"Prabowo adalah prajurit sejati, sumpah prajurit adalah harga mati. Nama baik TNI harus ia jaga. Lebih baik ia jadi tertuduh selamanya daripada nama baik TNI tercoreng karena ia buka mulut," cuit Bondan pada Jumat, 28 Maret 2014.

Tak hanya itu, calon legislator yang pernah menjadi wartawan itu juga mencuit 62 kali untuk membela Prabowo. (Baca:Cuit Bondan 'Maknyus' Bela Prabowo Soal Penculikan)


Cuit Bondan mengundang reaksi beragam dari pengguna Twitter. Wendi Putranto, Editor Eksekutif Rolling Stone Indonesia, lewat akun @wenzrawk, mengkritik serangkaian cuitan itu. "Dulu @PakBondan jadi penyambung lidah rakyat untuk aneka masakan enak, sekarang jadi penyambung lidah @Prabowo08, bubye maknyus!"

Akun @arman_dhani menyahut, "Tolong ya @PakBondan, jangan sebarkan sampah ke follower anda. Kalo cuma ngetwit tanpa verifikasi Polpot dan Hitler juga bisa."

"Dengan logika ini, Prabowo menganggap Pius, Herman Hendrawan dll itu adalah teroris. Wah, gimana kalau jadi presiden," cuit @gingginanjar.

"Kalo benar ada tim lain, Prabowo pasti tahu. Kebisuannya adalah pengkhianatan thdp Republik Indonesia, thd kemanusiaan. Menculik aktivis itu sudah pelanggaran terhadap sumpah prajurit," tulis @gingginanjar. (Baca: Mugi: Bondan 'Maknyus' Mungkin Dicuci Otak)

Namun ada pula yang mendukung cuitan Bondan. Misalnya, @mqnun, yang berujar, "Pencerahan yg bagus, jawaban yg ditunggu, top markotop." Adapun akun @kalongcorp mencuit, "Twetseri @PakBondan bikin saya semakin Mantap memilih @Gerindra dan Bp @Prabowo08." (Baca: Ini Alasan Bondan 'Mak Nyus' Bela Prabowo)

APRILIANI GITA FITRIA

Terpopuler:
Ini Aksi Bohong Penculik Bayi
Jokowi: Indonesia Harus Berani Stop Impor Sapi
Remy Sylado Kritik Keppres Soal Tiongkok

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya