Calon Presiden PDI Perjuangan yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka obrolan ringan sebelum memulai kampanyenya di Bandar Lampung, Lampung (22/3). Jokowi dijadwalkan akan menjadi juru kampanye Pemilihan Legislatif PDI Perjuangan disejumlah kawasan diantaranya Lampung Tengah dan Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Joko Widodo akhirnya bisa melakukan kampanyenya setelah sempat batal karena tidak bisa cuti. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengkritik pemerintah karena tidak memiliki program prioritas. Akibatnya, banyak daerah yang pembangunannya terhambat, bahkan tertinggal.
"Selama ini kita tidak punya fokus, prioritas. Semuanya mau, semuanya dikerjakan. Akhirnya tidak dapat apa-apa," katanya di sela-sela kampanye di Cilegon, Banten, Jumat, 28 Maret 2014.
Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo--mencontohkan, dalam pengerjaan infrastruktur lima tahun, pemerintah pusat menyertakan seluruh program pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Namun, lantaran tak memiliki prioritas, mayoritas dari program infrastruktur tersebut justru banyak yang mangkrak. Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyebut Banten sebagai salah satu provinsi yang menerima dampak tidak fokusnya pemerintah pusat.
"Potensi industri di Banten sangat bagus sebenarnya. Dan Banten bisa sangat berkembang lagi. Sekali lagi, kalau ada jalan rusak itu karena tidak ada prioritas," katanya.
Jokowi juga mengkritik gaya kepemimpinan pejabat saat ini. Menurut dia, jalan atau tidaknya pemerintahan dan program tergantung dari para pemimpin. Menurut dia, jika pemimpin memiliki kemampuan organisasi dan manajemen yang baik, masalah-masalah yang ada bisa dihindari. "Kalau tahu manajemen organisasi, tahu bagaimana menggerakkan rakyat, saya rasa tidak akan masalah," katanya.