Caleg Impian: Rajin Blusukan, Royal, dan Ikhlas  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 21 Maret 2014 11:54 WIB

Tiga perempuan cantik sedang berbincang sambil berkampanye untuk calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan berlambang Kabah mereka melakukan kampanye simpati di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Jakarta (20/3). Kampanye terbuka PPP di Jakarta tersebut dilakukan dengan aksi simpatik untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan mengusung slogan sembilan berkah, sembilan program dan sembilan titik. Para perempuan cantik itu juga membagikan bunga mawar kepada para pengguna jalan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Surabaya - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan hampir separuh pemilih tak mengenal calon anggota legislatif yang akan duduk di kursi DPR. Bahkan, di sejumlah kota besar, banyak warga yang buta soal caleg. "Banyak yang tidak kenal dengan caleg," kata Ikhsan, penjual es tebu, warga Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Kamis, 20 Maret 2014.

Untuk bisa dikenal warga, kata dia, caleg harus sering turun ke kampung. Kalau memiliki tim sukses, anggota tim ini juga harus intensif turun ke kampung-kampung. "Merebut simpati warga untuk memilih sebenarnya tidak kelewat sulit," ujar Ikhsan. "Yang penting, sering blusukan, royal, tulus, dan ikhlas. Tanpa disuruh pun, warga akan memilih walau tidak kenal sebelumnya.” (Baca: Kurang Promosi, Separuh Pemilih Tak kenal Caleg).

Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 28 Februari-10 Maret 2014 menyebutkan 48,7 persen responden mengaku tak mengenal para caleg. Sebanyak 40,5 persen lainnya hanya mengenal sebagian kandidat. Hanya 5,5 persen saja yang mengaku tahu atau mengenal sebagian besar kandidat dan 1,2 persen menyatakan tahu atau mengenal semua caleg.

Alasan memilih atau tidak memilih seorang caleg, menurut Ikhsan, terkadang juga sangat personal sifatnya. "Banyak yang sudah mengenal caleg karena memang masih bertetangga, tapi terhadap tetangganya kurang peduli. Maka, ya, enggak akan dipilih. Dan untuk memilih atau tidak memilih itu bisa lewat getok tular dari mulut ke mulut," katanya. (Baca: Caleg yang Baik Belum Tentu Dipilih, Uang Berkuasa).

Cara-cara pendekatan dengan memberikan suvenir juga menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan caleg kepada calon pemilih. Cara lain lagi adalah dengan memasuki komunitas, semisal pengajian di RT atau RW. Di forum-forum seperti ini, para caleg akan mengenalkan diri dengan didampingi tim sukses sambil membagi-bagikan suvenir, bisa berupa baju koko atau kerudung.

Sementara itu, tukang becak di Kelurahan Kertajaya juga tak mengenal caleg. "Hanya tahu dari gambar saja," kata tukang becak yang biasa mangkal di Jalan Kertajaya 12, Surabaya. Hingga kini, dia atau kawannya belum tahu siapa caleg yang bakal dipilih. Namun, "Siapa yang memberi uang, akan saya pilih," katanya. Di kalangan kecil seperti tukang becak, kata dia, pasti ada yang menawari duit untuk memilih salah satu caleg. (Baca: PPATK Deteksi Peningkatan Politik Uang Caleg).

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

54 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

11 Februari 2023

Pendaftaran Calon Komisioner KPU DKI Jakarta Periode 2023-2028 Dibuka

Masa pendaftaran calon anggota komisioner KPU DKI Jakarta dibuka 10-21 Februarai 2023. Simak materi dan jadwal seleksi anggota KPU DKI.

Baca Selengkapnya

Debus Omnibus

8 Januari 2023

Debus Omnibus

Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Cipta Kerja menghidupkan kembali omnibus law yang inkonstitusional bersyarat.

Baca Selengkapnya

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

29 Desember 2022

KPU Teken MoU dengan Asosiasi Profesi Keilmuan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum menyaksikan langsung penekenan MoU tersebut.

Baca Selengkapnya

Waswas Nilai Tukar Rupiah

14 Desember 2022

Waswas Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah diperkirakan terus melemah hingga tahun depan.

Baca Selengkapnya