Jualan Orde Soeharto Dikritik, Ical Curhat  

Reporter

Jumat, 21 Maret 2014 06:39 WIB

Spanduk berisi foto Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie bersama Soeharto di sekitar Dalem Kalitan, Solo, (8/6). Keluarga Cendana akan menggelar peringatan ulang tahun Soeharto di rumah tersebut. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Palembang - Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie mencurahkan isi hatinya ihwal media yang mempersoalkan partainya menjual "kejayaan" bekas penguasa Orde Baru, Soeharto, selama kampanye pemilu legislatif. "Ada yang mengatakan itu tidak baik, semua surat kabar mengatakan tidak baik, saya ingin katakan itu baik," katanya saat berkempanya di hadapan massa Golkar di gedung Palembang Sport and Convention Center, Kamis, 20 Maret 2014. (Baca: Jualan Soeharto, Golkar Dianggap Putus Asa)

Ical--sapaan akrab Aburizal--mengakui ada sejumah kebijakan pada zaman pemerintahan Orde Baru yang tidak bisa diterapkan pada masa kini. Misalnya, penerapan sistem demokrasi ala Orde Baru. Dia berjanji tidak akan menerapkan kebijakan tersebut lantaran Indonesia sudah menjalani sistem demokrasi yang berasaskan suara rakyat. "Yang meletakkan pondasi demokrasi sekarang ini adalah kader Golkar sendiri, yakni Presiden B.J. Habibie. Kami akan mempertahankan pondasi itu," ujarnya.

Ical, yang kini menjadi calon presiden dari Partai Golkar, menjadikan masa kepemimpinan Soeharto sebagai ikon kampanyenya. Menjual Soeharto ternyata menuai polemik dari kalangan pengamat ataupun aktivis yang menilai Ical telah membuat blunder. Sebab, pada zaman Soeharto, pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi diduga merajalela.

Ical menegaskan tidak akan mencontoh situasi buruk pada zaman Presiden Indoneisa kedua itu. Sebaliknya, kata dia, Golkar akan melanjutkan kebijakan yang pro-kesejahteraan masyarakat. Ia kembali mencontohkan prestasi Soeharto dalam membawa Indonesia dari negara terbelakang menjadi negara berkembang, swasembada pangan, dan peningkatan daya beli masyarakat.

"Kami harus melihat ke belakang untuk memperbaiki yang di depan," ujarnya. "Kami akan mengambil yang baik-baiknya dan membuang jauh-jauh yang buruknya."

Untuk meyakinkan pendapatnya, mantan Menteri Perekonomian itu pun berkali-kali menanyakan kepada simpatisannya tentang kebijakan zaman Soeharto. "Saya ingin tanyakan, apakah zaman Soeharto baik atau tidak?," ujarnya, yang disambut dengan teriakan "baik" dari massa. "Golkar memiliki masa lalu yang baik," kata Ical sumringah.


TRI SUHARMAN




Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century


Berita terpopuler lainnya:
Subsidi Membengkak, Hatta: RFID Omong Doang!
Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S5 di Indonesia
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia




Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

28 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

28 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

29 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

30 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

32 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

38 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

38 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

44 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya