Ditanya Soal Batutulis, Jokowi: Ini Sudah Sore

Reporter

Kamis, 20 Maret 2014 07:46 WIB

Calon presiden dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menyapa sejumlah simpatisan saat melakukan kampaye terbuka di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat, (16/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan dia tidak bersangkut paut dengan Perjanjian Batutulis. Perjanjian politik itu dibuat saat Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto maju sebagai pasangan calon presiden-wakil presiden pada Pemilu 2009. (Baca: Prabowo Merasa Dikhianati Megawati )

Belakangan, Prabowo menyebut PDI Perjuangan mengingkari perjanjian ini karena menetapkan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai calon presiden. "Ingat, pas ada prasasti itu saya sedang jadi Wali Kota Solo," kata Jokowi di pinggir Jalan Medan Merdeka Selatan pada Rabu, 19 Maret 2014. Bahkan Jokowi mengulang sampai tiga kali pernyataannya itu.

Menurut Jokowi, lebih baik pertanyaan seputar tudingan pengingkaran Perjanjian Batutulis langsung diajukan ke pengurus pusat PDI Perjuangan. Sebab, dia mengaku tidak punya kewenangan menjawab.

"Tapi saya punya pandangan pribadi, kalau....," ujarnya. Dia diam sesaat, kemudian mengulang," Ingat, pandangan pribadi ya, kalau ini sudah sore." Setelah itu, dia buru-buru masuk mobil dan tancap gas.

Entah apa maksud perkataan "kalau ini sudah sore" yang dilontarkan Jokowi ini. Perkataan ini bisa diasumsikan bahwa "hari akan berganti" atau "sudah terlalu telat". Adapun Jokowi sebelumnya pernah melemparkan pernyataan yang mengandung makna tersirat.

Sebelum dicalonkan oleh PDI Perjuangan, Jokowi selalu berkata, "Air ada muaranya, kan, hujan pasti bermuara". Belakangan, yang dimaksud dengan muara air ini adalah dukungan kepada dia untuk mencalonkan diri.

Dalam Perjanjian Batutulis disebutkan bahwa Mega akan mendukung Prabowo pada Pemilu 2014. Politikus Partai Gerindra tersebut bahkan berang dan terus menyerang PDI Perjuangan dengan menyebut partai banteng itu ingkar janji. (Baca:Serangan ke Jokowi Dianggap Strategi Kompetitor dan Disindir Prabowo, Jokowi: Malah Jadi Panas...)

SYAILENDRA


Berita Lainnya:
Jelang Kampanye, Makam Mbah Priok Malah Sepi
Sebelum Ditembak, Istri AKBP Pamudji Bertemu Suami
Tewasnya AKBP Pamudji, Ditembak atau Bunuh Diri?

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

2 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

2 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

4 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

4 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

6 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

10 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

10 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

12 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya