Di Tegal, Parpol Ogah Kampanye Terbuka

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 18 Maret 2014 14:45 WIB

Seorang artis musik Dangdut bergoyang dalam menghibur kampanye perdana Partai Golkar di Lapangan Simpanglima, Semarang, (16/3). Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Tegal - Memasuki hari ketiga masa kampanye pemilihan umum legislatif 2014, wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah masih tampak lengang dari aktivitas partai politik menggalang suara. Keterbatasan anggaran menjadi alasan sejumlah partai politik untuk tidak terlalu larut dalam kegiatan kampanye terbuka.

"Kami memang sedang menghemat pengeluaran," kata Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Tegal, Supandi, Selasa, 18 Maret 2014. Keterbatasan anggaran jugalah yang memaksa partai berlambang kepala banteng itu meninggalkan tradisi kampanye dengan konvoi motor.

"Selain menelan banyak pengeluaran, konvoi motor kini justru mengurangi simpati masyarakat," ujar Supandi. Resminya penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP juga belum direspons dengan pendirian posko-posko pemenangan Jokowi di Kota Tegal dan daerah sekitarnya.

Menurut Supandi, saat ini partainya masih mengandalkan para calon legislator yang aktif berkampanye dengan blusukan ke daerah pemilihannya. Adapun dari sejumlah juru kampanye nasional yang ditunjuk Dewan Pimpinan Pusat PDIP, hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dijadwalkan akan mengunjungi Tegal.

Ganjar akan menghadiri kampanye tertutup PDIP di Gedung Nusa Bahari, Kota Tegal, pada Sabtu, 22 Maret 2014. "Setelah konsolidasi itu, kami baru gencar kampanye meski tetap secara sederhana," kata Supandi.

Hampir sama dengan PDIP, DPC Partai Keadilan Sejahtera Kota Tegal juga lebih mengandalkan para kadernya yang blusukan ke rumah-rumah penduduk untuk menggaet suara. Setiap kader PKS dibebani tugas meraih 20-40 suara demi target perolehan sebanyak 1,8 juta suara di Jawa Tengah. "Kader kami sudah aktif bersosialisasi dengan sukarela," kata Ketua DPC PKS Kota Tegal, Amirudin.

Menurut Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Tegal, Muhammad Kodir, sebagian besar partai politik di Tegal kurang berminat menggelar kampanye terbuka. "Sejak awal sudah kami tawarkan jadwal kampanye terbuka. Tapi mereka memang tampak malas-malasan," kata Kodir saat dihubungi Tempo.

Dari pengamatan Kodir, masa kampanye pemilu legislatif di wilayah Pantura terkesan lesu, gairahnya tidak sebesar di daerah-daerah lain. Tradisi kampanye dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar kini berangsur ditinggalkan. Selain menelan biaya besar, kampanye semacam itu justru kurang optimal karena adanya sistem pembagian daerah pemilihan.

"Sekarang parpol lebih enjoy dengan kampanye tertutup, seperti para caleg blusukan ke acara pengajian dan lain-lain," ujar Kodir. Pelanggaran aturan kampanye yang ditangani Panwaslu Tegal hingga kini masih sebatas pada perusakan alat peraga, seperti penumpukan gambar caleg di atas caleg lain yang lebih dulu memasang poster atau spanduk.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya