TEMPO.CO, Magelang - Menteri Badan Usaha Milik Negara, sekaligus peserta konvensi calon presiden partai Demokrat, Dahlan Iskan, bersedia menjadi kader partai Demokrat. Meski demikian, ia menilai sebagai kendaraan politik, Demokrat terbilang kurang cepat.
Di depan pendukung dan simpatisannya di gedung serba guna Muhammadiyah, Borobudur, Kabupaten Magelang, Dahlan mengatakan usaha “Relawan Dahlan Iskan” dalam mengkampanyekannya sebagai capres telah berhasil. Buktinya, ia mengklaim, banyak survei menempatkan dirinya di urutan pertama. “Sekarang masuk dalam tahap baru,” katanya, Minggu, 16 Maret 2014 siang kemarin.
Ia bersiap-siap untuk menerima mandat Demokrat mencalonkannya sebagai presiden. “Kecuali Demokrat tak mau,” katanya.
Pada para pendukung dan simpatisannya, ia mengatakan banyak orang sudah tahu seperti apa Demokrat saat ini. Ibarat kendaraan, ia memberi tamsil, Demokrat adalah kendaraan yang lajunya lambat. “Kendaraan ini sekarang katakanlah agak kurang cepat,” katanya.
Ia berharap jangan sampai setelah mendulang sukses kampanye dan survei-survei, “kendaraan” yang akan digunakan untuk melaju RI 1 justru lambat. “Harus mengendarai kendaraan, tapi kendaraannya malah mogok,” katanya.
Dahlan mengatakan tugas mendorong kendaraan inilah yang harus ia lakukan bersama para relawan dan pendukungnya. Menurut dia, tak etis rasanya jika yang mendorong kendaraan mogok itu orang lain, tapi dia yang menaikinya. “Tidak sopan,” katanya.
ANANG ZAKARIA
Baca juga:
Sindir Jokowi, Prabowo: Jangan Pilih Capres Boneka
Makan Siang PDIP, Jokowi Saweran
Kenapa Jokowi Kampanye dengan Putar-putar Museum?
Polisi Sebut Pilot MH370 Fans Anwar Ibrahim
Prabowo: Calon Pemimpin Mencla-mencle Berbahaya
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaMenjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik
18 Oktober 2021
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.
Baca Selengkapnya