Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menunjukkan sebuah mobil relawan kesehatan untuk berkeliling Pulau Jawa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta (16/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
"Kalau salah memilih, rakyat tidak hanya akan sengsara pada lima tahun berikutnya, tapi hingga anak-cucunya," katanya saat kampanye di Lapangan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Ahad, 16 Maret 2014.
Secara khusus, dia meminta kader Gerindra dan masyarakat tidak memilih calon presiden koruptor serta berwatak Kurawa atau Sengkuni. "Juga jangan memilih capres boneka," ujarnya. Pernyataan ini menyindir Joko Widodo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jokowi dinilai hanya menjadi kepanjangan tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Prabowo menyatakan sudah saatnya rakyat menentukan pilihan yang benar, yaitu memilih pemimpin yang bisa membawa kemakmuran bagi bangsa. "Bagi Gerindra, menang bukan asal menang, tapi untuk menyelamatkan masa depan bangsa," katanya. (Baca: Prabowo Anjurkan Warga Terima Uang dari Partai)
Pernyataan jangan memilih capres boneka diulangi lagi oleh Prabowo saat diwawancarai wartawan setelah berorasi. Prabowo mengingatkan agar memilih presiden yang Pancasilais, berani memberantas korupsi, tidak tunduk pada kekuatan asing, dan tidak menjadi boneka orang lain.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.