Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
TEMPO.CO, Malang - Koordinator aktivis PDI Perjuangan Pro-Megawati (Promeg), Bido Swasono, tak mengikuti kegiatan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Bung Karno di Blitar hari ini. Padahal Promeg pernah mendeklarasikan dukungannya ke Megawati agar maju menjadi calon presiden. Deklarasi itu dilakukan di makam Bung Karno pada 11 Desember 2013 lalu.
"Saya tidak ikut nyekar karena baru tiba dari kegiatan bakti sosial korban Gunung Kelud di Kecamatan Ngantang," kata Bido kepada Tempo, Rabu, 12 Maret 2014. Bido mengaku tidak tahu-menahu apakah Joko Widodo ikut dalam rombongan Megawati ziarah atau tidak. Bido juga belum tahu benar-tidaknya Megawati telah merestui Jokowi menjadi calon presiden dari PDIP.
Menurut Bido, ribuan simpatisan Promeg tak terpengaruh dengan isu pencalonan Jokowi. Mereka akan tetap mendukung Megawati sebagai calon presiden. Bido menilai para pendukung dan simpatisan Jokowi hanya akan melukai dan merusak PDIP dan Megawati. "Dukungan mereka itu hanya abal-abal untuk menjatuhkan Bu Mega dan PDIP," katanya.
Bido menganggap banyak pendukung Jokowi yang dulunya merupakan pengikut PDI Surjadi yang dijadikan boneka oleh Orde Baru. Sebagai contoh, Bido menyebut sukarelawan pendukung pro-Jokowi (Projo) di Malang yang menurut dia eks pendukung PDI Surjadi. Bagi Bido, manuver eks PDI Surjadi tak layak diikuti.
"Kami bertugas mengawasi ideologi PDI Perjuangan," katanya. Menurut Bido, barisan PDIP Promeg akan mengawasi kader partai yang melenceng dari ideologi.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.