PKS Sindir Caleg Pendompleng Tokoh Besar

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 2 Maret 2014 11:43 WIB

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR, Hidayat Nur Wahid, mengkritisi para calon legislator yang mendompleng nama-nama atau gambar-gambar tokoh politik ternama. Hidayat menilai hal ini sebagai pembohongan publik. "Kualitas caleg ini belum tentu sama dengan tokoh yang didompleng," katanya saat dihubungi, Ahad, 2 Maret 2014.

Hidayat menilai para calon legislator tersebut hanya ingin mencari suara agar dapat duduk di kursi legislatif. Meski Hidayat tak dapat menyalahkan cara-cara itu, dia sangat sangsi pada kualitas pemilihan umum legislatif mendatang. "Kualitas pileg dipertanyakan," ujarnya. (Baca: Politik Uang Dinilai Tanggung Jawab Partai)

Karena itu, Hidayat menyarankan para kadernya untuk tak berbuat hal seperti itu. Hidayat mengklaim partainya mengejar kinerja yang baik. "Meski jumlah suara penting, kualitas caleg juga penting," katanya. Dengan demikian, partai yang berdiri pada 1998 ini masih fokus pada pemilihan umum legislatif pada April mendatang. (Baca: Caleg Penerima Kado Mobil Adik Atut Jangan Dipilih)

Apalagi, menurut dia, tak mungkin PKS dapat maju ke pertarungan capres jika tak mencapai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Sedangkan selama ini PKS sendiri santer dengan pemberitaan korupsi yang diduga dilakukan kadernya. Tahun lalu, sekitar 340 berita atau 33,24 persen memberitakan kasus suap daging impor dengan terdakwa bekas Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Angka itu tertinggi di antara partai politik lainnya. Menanggapi hal itu, Hidayat menyerahkannya kepada publik. "Biar publik yang menilai," ujarnya. Menurut Hidayat, kasus Luthfi bukan kasus organisasional, melainkan kasus individual. "Kami yakin akan tetap mendulang dukungan besar di pileg," katanya.

AMRI MAHBUB




Terpopuler
10 Sentilan KPK Soal KUHAP yang Bikin SBY Panas
Kisah Djajeng Pratomo di Kamp Nazi ( 1 )
Ini Kata Megawati ke Risma dan Wisnu

Berita terkait

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

41 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

49 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

49 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

56 hari lalu

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

57 hari lalu

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

59 hari lalu

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

26 Februari 2024

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya