TEMPO.CO, Tasikmalaya - Rhoma Irama masih merupakan bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terfavorit dalam hal popularitas dibanding dua bakal capres lainnya, yakni Mahfud Md. dan Jusuf Kalla. Meski tingkat popularitas Rhoma tinggi di masyarakat, hingga saat ini PKB belum menetapkan capres untuk pemilihan presiden.
"Untuk capres, PKB belum menentukan siapa yang tetap diusung dari tiga nama itu," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Muhaimin Iskandar, saat menghadiri acara "Silaturahim Alim Ulama dan Ajengan Kampung Tasikmalaya" di Gedung Dakwah Islamiyah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad sore, 9 Februari 2014.
Dalam waktu dekat, kata Muhaimin, pihaknya akan menggelar polling untuk menentukan elektabilitas masing-masing calon. Menurut dia, calon yang paling dekat dengan masyarakatlah yang akan memenangkan polling. "Semuanya akan terjawab setelah pileg (pemilihan legislatif) nanti," jelasnya.
Ketua Dewan Syuro PKB Kabupaten Tasikmalaya, Acep Adang, menambahkan kepopuleran seseorang tidak menjamin orang itu memiliki elektabilitas yang tinggi, meskipun popularitas identik dengan elektabilitas. Karena itu, untuk memilih capres, partainya memiliki komitmen bahwa siapa pun yang mampu mendongkrak suara PKB hingga 20 persen pada pemilihan legislatif secara nasional, secara otomatis ditetapkan sebagai capres.
"Belum ada yang ditetapkan siapa capres yang diusung PKB. Akan tetapi komitmen PKB sangat jelas, ketiga orang yang dicanangkan sebagai capres berhadapan dengan tugas yakni mendongkrak suara PKB secara nasional," katanya.