Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo (tengah) dan mantan Menkum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra (kanan) saat peluncuran dan bedah buku "Republik Galau" di Gedung LBH Jakarta, Jakarta, Minggu (21/10). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, menilai Gita Wirjawan meninggalkan Kementerian Perdagangan dengan setumpuk masalah, seperti impor beras dari Vietnam. "Ibarat kapal, Kementerian ini sudah bocor dimana-mana. Kapal mau karam," katanya, di kantor PP Muhammadiyah, Jumat, 31 Januari 2014.
Maka, dia melanjutkan, hanya orang bodoh yang mau duduk di kursi Menteri Perdagangan sebagai pengganti Gita. "Khususnya politikus," ujar Bambang. "Karena bisa membebani partai dalam meraih elektabilitas di Pemilu 2014." (Baca: Pengusaha Ingin Bayu Gantikan Gita)
Bambang menganggap keputusan Gita mundur sebagai pencitraan agar lebih fokus di konvensi pencalonan presiden Partai Demokrat. "Selain itu, Gita lari dari tanggung jawab setelah banyak persoalan timbul di Kementerian yang dipimpinnya," kata Wakil Bendahara Umum Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Gita Wirjawan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan dengan alasan ingin fokus di konvensi Demokrat. "Juga agar tidak ada bentrok kepentingan terkait kampanye saya sebagai calon presiden," katanya.
Gita mengatakan sudah berniat mundur sejak tahun lalu. Namun, saat itu belum ada tanggapan resmi dari Presiden. "Jujur saya sudah beberapa kali menyampaikan pengunduran diri kepada Presiden, tapi tentunya persetujuan itu kan subjek Presiden," ujar Gita. "Kini Presiden telah mengizinkan saya mundur, alhamdulillah saya bisa fokus untuk konvensi." (Baca: Di Balik Mundurnya Menteri Gita Wirjawan)
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.