TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto menjadi sosok yang paling diunggulkan dari hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Indonesia Survey Center (ICS). Dalam polling yang bertajuk "Capres dan Parpol yang Memiliki Kompetensi dalam Memberantas Korupsi" ini, nama calon presiden dari Partai Gerindra tersebut mengalahkan sejumlah tokoh, termasuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Hasil survei yang dilakukan pada 1-12 Januari di 33 provinsi dengan sampel 1600 responden tersebut menyebutkan Prabowo menjadi figur calon presiden yang dianggap paling bersih. "Pilihan masyarakat jatuh pada Prabowo dengan angka 19,1 persen," kata Manajer Komunikasi ICS Andry Kurniawan saat memaparkan hasil jajak pendapat di Jakarta, Ahad, 26 Januari 2014.

Sedangkan urutan kedua ditempati mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. dengan hasil 11,9 persen. Dan kemudian Jokowi dengan perolehan 11,8 persen.

Prabowo pun, kata dia, dianggap sebagai figur pilihan pubik yang mempunyai kompetensi dan keberanian dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi. Untuk kompetensi, mantan Danjen Kopassus ini mendapatkan angka 21,2 persen. Sedangkan soal keberanian, dia mendapat hasil 23,4 persen. "Prabowo juga menjadi sosok pilihan yang dianggap paling punya komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan amanat reformasi," ujarnya.(baca: Prabowo: Jadi Calon Presiden Itu Kewajiban )

Adapun Gerindra dianggap menjadi partai yang kadernya relatif bersih dari kasus korupsi. Andry mengatakan Gerindra mendapat perolehan 16,7 persen, lalu disusul oleh Hanura 12,2 persen. Gerindra juga menempati urutan pertama sebagai pilihan publik untuk partai yang paling konsisten memerangi korupsi dengan perolehan 18,7 persen, kemudian PDI Perjuangan 11,2 persen. "Ini karena tak ada satu pun kader Gerindra yang terjerat kasus korupsi," katanya.

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Ucok Sky Khadafi, yang juga menjadi pembicara mengatakan tidak adanya kader Gerindra yang terjerat kasus korupsi lantaran jumlah mereka di DPR terbilang sedikit. Walhasil, lawan politik mereka belum mengusik para kader tersebut lantaran mereka dianggap tak memiliki pengaruh. "Dan mungkin belum terungkap saja," katanya.

Adapun soal Prabowo, Ucok menyarankan agar hasi survei tersebut disandingkan dengan kasus penembakan mahasiswa pada 1998. Menurut dia, "Ini mungkin akan lebih seimbang," katanya.

NUR ALFIYAH

Berita lain soal Prabowo
5 Bulan Tak Digaji Karyawan Prabowo Subianto Mogok
Prabowo Sudah Bayangkan Jadi Presiden
Lima Kriteria Pendamping Prabowo Subianto
Gerindra Jajaki Koalisi dengan Partai Islam