Senior PDIP Dukung Jokowi Jadi Capres 2014

Reporter

Kamis, 16 Januari 2014 06:47 WIB

Warga memberikan tanda tangan di spanduk ketika pengumpulan tandatangan dukungan Jokowi Presiden 2014 di kawasan Bundaran HI, Jakarta (29/12). Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju menjadi calon Presiden pada Pemilu 2014 mendatang. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta--Sejumlah politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden. Salah satunya adalah Willem Tutuarima yang menyarankan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk tidak lagi maju di pemilihan presiden 2014. "PDI Perjuangan partainya wong cilik, hendaknya mendengarkan suara wong cilik juga," ujar Willem ketika dihubungi, Rabu, 15 Januari 2013.

Willem mengatakan rakyat menginginkan Jokowi menjadi presiden. Dia menyarankan agar Mega mendeklarasikan pencalonan Jokowi sebagai presiden sebelum pemilihan legislatif, April nanti. Menurut dia, rakyat jangan diputar-putar. Mega seharusnya segera memutuskan agar cepat bekerja.

Willem mengatakan para pengurus pusat jangan memberikan angin surga kepada Mega. Mereka harusnya menunjukan realita bahwa rakyat menginginkan Jokowi. "Ada pembisik yang menginginkan Mega maju, ada yang dari dalam, dari partai lain, pihak luar yang menyuruh orang dalam," kata Willem yang bersama politikus senior di Jawa Tengah berencana mendeklarasikan dukungan ke Jokowi pada 20 Januari nanti.

Politikus senior di Jawa Tengah, Gunawan Wirosaroyo, membenarkan bila akan mendeklarasikan relawan pro Jokowi, pukul 1 siang di Karang Anyar, Jawa Tengah. "Sebelum atau setelah pileg, pencapresan Jokowi nanti, tetap kami bekerja keras," ujar mantan Ketua Pimpinan Pusat tahun 2000-2005 ini.

Politikus senior PDI Perjuangan di Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya mengatakan jaman sudah berubah, elektabilitas Mega tak semoncer dulu lagi. Dia berharap Mega lebih arif dengan mengusung Jokowi karena sesuai dengan keinginan rakyat. Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang sederhana, disukai dan mengertai kebutuhan rakyat serta pekerja keras tanpa banyak bicara.

"PDI Perjuangan punya figur sebagus ini dan menjadi harapan rakyat banyak," ujar Rudi. Dia yakin suara PDI Perjuangan di pemilihan legislatif akan mencukupi untuk mengusung Jokowi.

Politikus PDI Perjuangan senior lain, Panda Nababan mengatakan sudah pernah mendengar curhat dari Megawati. Presiden perempuan pertama itu, kutip Panda, sudah tak berniat lagi menjadi calon presiden di 2014. Alasan Mega, kata Panda, karena sudah kalah tiga kali di bursa pemilihan pemimpin nasional. "Mega juga merasa sudah tua karena pada 2014 sudah 67 tahun," ujar Panda. Menurut dia, Mega berencana mengusung calon yang lebih muda.

Berbeda dengan rekan lainnya, politikus senior Sabam Sirait dan Sidarto Danusubroto tak mau berkomentar mengenai ini. Kedua tokoh senior ini menyerahkan sepenuhnya kepada Mega untuk menentukan calon presiden. Mereka yakin Mega bijak menentukan pilihan dan memberikan keputusan matang.

SUNDARI

Terpopuler:

BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar

Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY

Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

47 menit lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

1 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

4 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

4 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

6 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

7 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

8 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

9 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

10 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya