TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris mengatakan dua calon presiden pada Pemilu 2014, Wiranto dan Prabowo Subianto Djojohadikusumo, sulit lepas dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Bahkan, isu pelanggaran hak asasi ini bakal tetap lekat ketika salah satu dari mereka memenangi Pemilihan Umum 2014.
"Wajar saja jika muncul kekhawatiran (terjadi lagi pelanggaran) HAM kalau mereka jadi presiden," kata Syamsuddin saat dihubungi Tempo, Senin, 9 Desember 2013.
Bahkan di negara lain, dia melanjutkan, sedikit peluang bagi tokoh yang terlibat urusan hak asasi manusia untuk menjadi presiden. Meski tokoh tersebut sudah meminta maaf dan dimaafkan oleh masyarakat. Namun, pelanggaran hak asasi manusia dianggap seperti kecacatan seorang tokoh.
Akan tetapi, hal tersebut agaknya tak terjadi di Indonesia. Sebab, Syamsuddin menduga masih ada sebagian masyarakat yang cenderung abai dengan dugaan pelanggaran hak asasi yang dilakukan Wiranto dan Prabowo. Mayoritas masyarakat tersebut masuk dalam golongan bawah yang tingkat pendidikannya rendah.
Selain itu, belum adanya tradisi pemilihan umum yang sehat dan normal mengurangi kepekaan masyarakat terhadap calon pemimpinnya. "Masyarakat harus mulai jeli melihat rekam jejak dan integritas calon pemimpin," kata dia. "Masyarakat tak boleh mudah terpesona janji muluk calon presiden."
Syamsuddin mengatakan dugaan pelanggaran hak asasi manusia bakal menjadi hambatan bagi Wiranto dan Prabowo untuk bertarung sebagai calon Presiden 2014. Pasalnya, sebagian masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah ke atas, masih ingat dengan dugaan kejahatan hak asasi yang mereka lakukan.
Prabowo diduga terlibat pelanggaran hak asasi di Timor Leste pada medio 1990-an dan penculikan sejumlah aktivis tahun 1997. Sementara Wiranto diduga bertanggung-jawab atas kerusuhan tahun 1998, saat itu dia menjabat Panglima ABRI.
Wiranto secara terang-terangan sudah menasbihkan diri sebagai calon Presiden 2014 dari Partai Hati Nurani Rakyat. Dia berpasangan dengan bos MNC Grup, Hari Tanoe, sebagai calon Wakil Presiden. Sementara Prabowo juga sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaMenjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik
18 Oktober 2021
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.
Baca SelengkapnyaBeda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019
3 Mei 2019
Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal
13 April 2019
Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu
Baca Selengkapnya