TEMPO.CO, Jakarta - Putri mantan Presiden Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri, menuding lembaga survei yang memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla disetir oleh kekuatan asing. "Delapan lembaga survei tersebut sudah terkooptasi kepentingan asing," ujar Rachmawati kepada Tempo seusai konferensi pers di rumahnya di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Juli 2014. (Baca juga: Mahfud Akui Lembaga Pro-Prabowo Tak Kredibel)
"Apabila ditelusuri maka akan jelas jaringannya ke pihak mana saja. Pihak asing bermain di dalam delapan lembaga survei ini," kata Rachmawati. Meskipun berulang-kali menyebutkan tak memihak salah satu kubu, namun Rachmawati saat konferensi pers didampingi oleh Didi Supriyanto, salah satu kuasa hukum Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Rachmawati juga menuding Litbang Kompas mempermainkan data dengan memanipulasi quick count pemilu kepala daerah untuk pemilihan presiden 2014. Litbang Kompas dalam hitung cepatnya juga menunjukkan Jokowi-JK memenangi pemilu presiden.
Beberapa saat setelah pemungutan suara 9 Juli 2014 berakhir, 12 lembaga survei mempublikasikan hasil hitung cepat. Dari 12 lembaga survei, 8 lembaga memenangkan Jokowi-JK, dan sisanya memenangkan Prabowo-Hatta.
Meskipun bekas ketua tim kampanye nasional Prabowo-Hatta Mahfud Md. menyatakan delapan lembaga survei tersebut kredibel, Rachmawati tetap menolak hasil hitung cepat yang dirilis oleh delapan lembaga survei tersebut. "Mungkin Mahfud Md. terdesak," ujar Rachmawati.
DINI PRAMITA
Terpopuler
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka
Amerika Diminta Ungkap Suap Senjata ke Indonesia
ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak
Ribka Mau Jadi Menkes, Bekas Kolega di DPR Menolak