TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga pakar pendidikan, Anies Baswedan, tergelak ketika ditanya kesiapan menjadi menteri pendidikan atau menteri pemuda dan olahraga. (Baca: Yohanes Surya Jadi Menteri, 'Apa Saya Mampu?')
Anies mengatakan sama sekali belum berpikir terkait dengan isu ini. "Rencana saya balik ke kampus, karena Juli ini cuti saya berakhir," kata Anies ketika ditemui seusai acara diskusi bertajuk "Mudik dari Politik Kembali ke Indonesia," Sabtu, 26 Juli 2014. (Baca: Diusulkan Jadi Calon Menkominfo, Ini Kata Nezar Patria)
Anies mengatakan bakal kembali bertugas sebagai rektor Universitas Paramadina. Dia tak tahu Jokowi dan JK kelak akan meminta membantu mereka atau tidak. Hanya saja, ujarnya, sampai saat ini presiden dan wakil presiden terpilih itu belum menentukan orang-orang yang akan menduduki posisi menteri.
Ihwal Kabinet Alternatif Usulan Rakyat, Anies mengatakan kalau itu bukan portal resmi tim Jokowi-JK. Menurutnya, itu merupakan bentuk partisipasi dari relawan Jokowi-JK terutama yang berasal dari Yogyakarta. Jokowi, ucap Anies, kemungkinan akan mempertimbangkan portal tersebut namun belum tentu akan diterima sepenuhnya.
Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto, mengatakan hendaknya Jokowi-JK juga mempertimbangkan proporsi ke-Indonesia-an saat memilih menteri. Jokowi sebaiknya memilih menteri yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia mulai dari barat sampai timur. "Banyak putra-putra daerah yang profesional dan berprestasi yang layak menduduki posisi penting," ucap Nico.
Nico mengatakan profesional memang seharusnya tak mengenal sosiologis dan geografis, namun potensi yang tersebar di seluruh Indonesia perlu didayagunakan. Para menteri, ujarnya, sebaiknya juga tidak menduduki posisi penting seperti ketua umum partai politik agar kinerja semakin maksimal.
Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo, menolak memberikan presentase antara kaum profesional dan tokoh partai yang nantinya masuk ke dalam kabinetnya. "Bisa 80-20, 70-30, 90-10," katanya, Kamis, 24 Juli 2014. Tapi, ia menegaskan bahwa kabinetnya akan didominasi banyak kaum profesional. Ia juga menegaskan akan meninggalkan tradisi bahwa kementerian strategis pasti akan diisi oleh tokoh partai.
SUNDARI
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
KPK Sidak ke Soekarno-Hatta, 14 Orang Digelandang
Sesumbar Tim Prabowo Vs. Fakta Gugatan ke MK
Simpang Jomin Ditutup, Jagorawi-Cikampek 10 Jam