TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memilih berlibur ke luar negeri menjelang pengumuman hasil rekapitulasi pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum pada Selasa, 22 Juli 2014. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmojo mengatakan hal tersebut tercermin dari tingginya jumlah penumpang pesawat ke luar negeri sepanjang Senin hingga Selasa, 21-22 Juli 2014. (Baca juga: Tak Takut Rusuh, Toko dan Pasar Buka Normal)
Menurut Laporan Angkutan Lebaran Terpadu 2014 per Rabu, 23 Juli 2014, pada pukul 02.26 WIB, jumlah penumpang yang terbang ke luar negeri pada tujuh hari sebelum Lebaran 2014 mencapai 33.328 orang atau naik 8,05 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni 30.762 orang. Jumlah penumpang itu berasal dari tujuh bandara internaional di Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta, Kuala Namu, Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin, Adi Sutjipto, dan Husein Sastranegara. (Baca juga: Massa Prabowo Ancam Duduki KPU Lagi)
Djoko mengatakan peningkatan penumpang itu tidak disebabkan oleh mulai adanya arus pemudik, tetapi dipicu munculnya isu bahwa akan terjadi kerusuhan seusai pengumuman hasil pemilihan presiden. "Banyak yang kabur karena takut ada apa-apa. Gara-gara rumor yang tidak jelas itu," kata Djoko saat dihubungi, Rabu, 23 Juli 2014. (Baca juga: Jokowi Jamin Tidak Rusuh)
Pada Selasa, 24 Juli 2014, Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Suara pasangan ini lebih tinggi 6,75 persen daripada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pengumuman tersebut sempat membuat situasi Jakarta lengang akibat beredarnya isu kerusuhan. Sebagian kantor tutup lebih cepat.
KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Ngamuk Saat Sidak Uji Kir Bersama KPK
Hacker Cina Manipulasi Suara Golput di Pilpres?
ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini