TEMPO.CO, Sampang - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengklaim tidak ada kejanggalan dalam proses pemungutan suara pemilu presiden di 17 TPS di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, 9 Juli 2014.
Di 17 TPS tersebut pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sama sekali tidak memperoleh suara alias nol. "Sudah kami cek, semua sesuai dengan prosedur," kata Ketua KPU Sampang Samsul Muarif, Senin, 14 Juli 2014.
Samsul mengaku awalnya juga menaruh curiga terhadap tingkat partisipasi pemilih di sejumlah TPS yang mencapai seratus persen. Samsul menuturkan langsung memanggil KPPS, PPS, dan PPK untuk menanyakan apakah ada prosedur yang dilanggar. "Ternyata tidak ada yang salah. Bahkan, saat rekapitulasi, saksi Jokowi tidak ada yang mempersoalkan," ujarnya. (Baca: Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang)
Samsul membantah suara seratus persen untuk Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena pemilih diarahkan oleh tokoh tertentu. Menurut dia, kalaupun ada orang-orang tertentu yang mengajak warga mencoblos Prabowo-Hatta, hal itu kategori kampanye. Kampanye tersebut baru dikategorikan melanggar jika disertai iming-iming uang atau intimidasi. "Tapi ini tidak ada yang dilanggar. Semua pemilih datang satu per satu ke TPS," kata Samsul.
Namun hal berbeda dikatakan oleh anggota KPU Sampang, Addy Imansyah. Dia menilai tingkat kehadiran seratus persen di 17 TPS tersebut bisa menjadi petunjuk awal terjadinya pelanggaran. Namun dia sepakat bahwa tingkat kehadiran seratus persen dan pengerucutan mencoblos pada calon tertentu bukan kategori pelanggaran. "Perlu diteliti lagi apa yang terjadi di Ketapang."
Ketua Panwaslu Sampang Novita Andriyani mengatakan pihaknya tengah menyelidiki masalah tersebut. Namun, kata dia, penyelidikan difokuskan pada tingkat kehadiran pemilih yang mencapai seratus persen, bukan hasil perolehan suaranya. "Pada tingkat kehadiran pemilih, ada unsur pelanggaran," ujarnya.
Anggota KPPS di Ketapang Barat berinsial MDK membantah terjadi pelanggaran. Menurut dia, proses pencoblosan normal, pemilih datang satu per satu ke TPS dan mencoblos. (Baca: KPU Selidiki Kejanggalan C1 di Sampang)
Soal tidak adanya tanda tangan saksi di formulir C1, MDK mengatakan memang di TPS-nya tidak ada saksi, baik dari kubu Prabowo maupun Jokowi. "Saksinya tidak ada, terus mau dimintakan ke siapa yang tanda tangannya?" tuturnya.
Samsul Muarif membenarkan bahwa kosongnya tanda tangan saksi karena masalah teknis. Berdasarkan penelusuran KPU, sebagian besar saksi capres dari kedua kubu tidak hadir. "Saya sudah cek, yang kosong itu karena memang saksinya tidak datang," kata dia. (Baca juga: Jokowi Raih Nol Suara di Sampang,Timses: Tidak Kaget)
Namun ketua tim pemenangan Jokowi-JK Sampang, Abdullah Mansyur, mengklaim telah menempatkan saksi di setiap TPS, termasuk di Ketapang. "Berdasarkan laporan tim di bawah, setiap TPS ada saksi Jokowi-JK," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler:
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran