TEMPO.CO, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sejumlah pesan kepada calon presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (Baca: Ini yang Bikin SBY Mau Bertemu Prabowo)
Pada kesempatan itu, SBY berharap Prabowo-Hatta menyayangi semua kelompok, termasuk mereka yang tidak memilih pasangan itu dalam pemilu presiden 9 Juli nanti. "Karena tidak dipilih, pemimpin lantas menyimpan amarah, apalagi dendam yang tidak habis-habisnya. Tentu rakyat tidak suka," ujar SBY di Bogor, Jumat malam, 4 Juli 2014. (Baca: Spanduk Prabowo Sepanjang 3,5 Kilometer Melanggar)
Seorang pemimpin, menurut SBY, tak perlu reaktif karena bisa memicu panasnya iklim politik. "Kalau politik panas, pemerintah tidak bisa bekerja. Kalau pemerintah tidak bekerja, yang dihasilkan tidak ada. Kasihan rakyat," tuturnya. (Baca: Debat Pamungkas, Begini Persiapan Jokowi)
SBY juga meminta Prabowo-Hatta menghormati kebebasan dan demokrasi meski demokrasi di Indonesia dikatakan masih dalam tahap pematangan. Dalam sebuah demokrasi yang belum benar-benar matang, kata SBY, terkadang rule of law juga belum terwujud dengan baik. Pun iklim politik bisa gaduh dan tidak stabil. "Padahal, kalau politik tidak stabil, ekonomi sulit dibangun." (Baca: Korban Penculikan Buat Surat Terbuka untuk Jokowi)
Dia juga berharap agar pasangan capres-cawapres ini sabar, tegar, dan kuat. Berkaca dari pengalamannya, SBY merasa ada sebagian masyarakat yang mudah menyalahkan, mengkritik, tidak puas, dan kecewa terhadap kebijakan pemerintah. "Kalau sudah begitu, yang menjadi sasaran presiden. Nomor dua, ya, wakil presiden," ujarnya.
Pada kesempatan itu, SBY mengingatkan tentang pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompok, partai, dan keluarga. "Harus kokoh dan tidak tergoda untuk mengutamakan kepentingan yang bukan kepentingan rakyat," tuturnya.
PRIHANDOKO
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah
Prabowo Salah Sebut Singkatan PKS
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka