TEMPO.CO, Pamekasan - Hari-hari terakhir masa kampanye pemilu presiden dimanfaatkan oleh tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menetralisasi kampanye hitam di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang dikenal merupakan basis pendukung pasangan Prabowo-Hatta.
"Kami sebar tabloid Almihrab untuk melawan Obor Rakyat," kata anggota tim kampanye Jokowi-JK, Zuhairi Misrawi, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca juga: Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka)
Menurut Zuhairi, menetralisasi kampanye hitam kepada Jokowi sangatlah penting menjelang masa kampanye berakhir. Sebab, kata dia, kampanye hitam kepada Jokowi sudah sangat memprihatinkan dan sistematis karena melibatkan orang Istana Negara. "Tapi, tetap prinsip kampanye kami, membalas air tuba dengan air susu," ujarnya. (Baca di sini: Lagi, Selebaran Bermuatan Isu SARA Serang Jokowi)
Selain menyebar tabloid, para santri pendukung Jokowi di Pamekasan juga menggelar aksi di Monumen Arek Lancor, Kota Pamekasan. Mereka meminta masyarakat tak terpengaruh kampanye hitam dan tetap memilih Jokowi-JK pada pemilu presiden 9 Juli mendatang. "Jokowi-JK adalah santri, makanya mendukung mereka karena peduli kepada nasib para santri," kata Koordinator Santri Pamekasan Pendukung Jokowi, Zainal Abidin.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Pamekasan Taufiqurrahman menilai aksi para pendukung Jokowi tersebut juga termasuk kampanye hitam karena menjelekkan Prabowo. "Katanya mau berpolitik secara santun, tapi kok isinya menjelekkan pihak lain juga," katanya singkat.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu