TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa melebihi 7 persen. "Saya meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi kita tumbuh di atas 7 persen, dengan beberapa catatan," katanya saat menjawab pertanyaan Prabowo Subianto dalam debat capres di Hotel Gran Melia, Ahad, 15 Juni 2014.
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa melebihi 7 persen asalkan iklim investasi benar-benar kondusif dan regulasi terkait dengan investasi benar-benar terbuka khususnya dalam pemberian kesempatan bagi investor lokal. "Selain itu, di bidang perizinan, perizinan yang terlalu lama harus kita pangkas agar investor benar-benar merasa dilayani misalnya IMB," katanya. Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini juga mengatakan bahwa investasi di daerah-daerah akan memicu kesempatan kerja. "Jadi target 7 persen tidak sulit," katanya.
Selain itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, Jokowi mengatakan industri harus berorientasi ekspor. Menurut dia, industri kecil dan industri rumah tangga harus diberikan insentif agar bisa melakukan ekspor. Jokowi menilai produk dari industri kecil bisa berkompetisi dengan produk asing. "Peran dubes harus menjadi marketing bagi produk dalam negeri, produk kita bisa kompetitif asal ada yang memasarkan," katanya.
Debat calon presiden diadakan untuk kedua kalinya malam ini. Debat kali ini mengangkat tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dan tidak mengikutsertakan calon wakil presiden. Ekonom dari Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Mustika, bertindak sebagai pemandu lalu lintas debat. (Baca: Lawan Prabowo, Jokowi Adopsi Strategi Tim Belanda)
Kampanye calon presiden tahun ini diadakan 4 Juni-5 Juli 2014. Selama satu bulan itu, KPU menyelenggarakan lima kali debat. Acara debat itu disiarkan oleh sebelas stasiun televisi. (Baca: Kubu Prabowo: Kami Tak Balas Fitnah dengan Fitnah)
ANANDA TERESIA
Terpopuler
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo
Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara
Massa JAT Akui Pukuli Slanker Solo