TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang berbeda jika melihat acara debat calon presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum dan disiarkan stasiun televisi, Ahad, 15 juni 2014. Hal itu bisa kita lihat di pojok kiri layar televisi, yaitu penerjemah bahasa isyarat bagi penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas merupakan penyandang cacat. Di televisi, yang disajikan adalah bahasa isyarat bagi yang terganggu pendengarannya. Setiap omongan calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, akan diikuti oleh gerak gerik tangan dan mimik muka oleh penerjemah penyandang disabilitas.
Debat calon presiden diadakan untuk kedua kalinya malam ini. Debat kali ini mengangkat tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" dan tidak mengikutsertakan calon wakil presiden. Ekonom Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Mustika, bertindak sebagai pemandu lalu lintas debat. (Baca: Lawan Prabowo, Jokowi Adopsi Strategi Tim Belanda)
Kampanye calon presiden tahun ini diadakan 4 Juni-5 Juli. Selama satu bulan itu, KPU menyelenggarakan lima kali debat. Acara debat itu disiarkan oleh 11 stasiun televisi. (Baca: Kubu Prabowo: Kami Tak Balas Fitnah dengan Fitnah)
HUSSEIN ABRI YUSUF
Terpopuler
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo
Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara
Massa JAT Akui Pukuli Slanker Solo