TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Jusuf Kalla menyatakan keikutsertaannya dalam Pemilihan Umum 2014 merupakan pengabdian dirinya yang terakhir bagi negara dan masyarakat. Dengan usia 72 tahun, menurut Kalla, dirinya ingin memberikan tenaga dan pemikiran bagi perkembangan bangsa yang lebih baik.
JK memaparkan ada tiga jenis usia yang dimiliki tiap orang dalam kehidupannya. Pertama, usia dalam kalender yang dapat dihitung dan diukur tetapi tak dapat diperkirakan akhirnya. Kedua, usia fisik yang terlihat dalam kondisi penampilan. Ketiga, usia semangat yang menjadi pendorong seseorang menjalani hidup.
"Usia semangat ini relatif, ada orang tua yang usia semangatnya lebih tinggi dari yang lebih muda," kata JK dalam acara Deklarasi Relawan Keluarga Nusantara, Sabtu, 24 Mei 2014.
JK mengklaim memiliki usia semangat yang sangat besar, terutama dalam mengikuti pencalonan sebagai cawapres. Ia memaparkan, sebagai contoh, kegiatannya hari ini. Pagi hari dirinya terbang lalu berkegiatan di Balikpapan dan Samarinda. Sore hari tiba di Jakarta dan langsung mengikuti wawancara dengan stasiun televisi swasta. Malam harinya hadir dalam acara deklarasi sukarelawan. "Yang penting kita tahu apa yang kita lakukan," kata JK.
Dalam kampanye, JK mengklaim selalu menyadarkan masyarakat untuk menentukan pilihan bukan atas dasar masa depan capres-cawapres, tetapi masa depan diri sendiri. Pemilihan capres-cawapres bukan sekadar figur, tetapi menentukan nasib dan masa depan yang akan dialami pemilih tersebut. "Kampanye itu sulit karena menawarkan yang imaterial," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
KPK Sita Ponsel Anggito Abimanyu
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Mencari Mercusuar Malaysia di Desa Temajo