TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertanya kepada wartawan tentang hasil pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Belum ada beritanya hari ini pertemuan Mega dan Aburizal? Hasilnya bagaimana?" kata SBY kepada wartawan saat menyempatkan diri mengobrol sejenak dengan wartawan di Kantor Presiden, Jumat, 16 Mei 2014. (Baca: Pastikan Koalisi, Aburizal Temui Mega Hari Ini )
Saat itu SBY meluangkan waktunya sebentar sembari menunggu kedatangan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung yang akan menemui SBY.
Tema obrolan singkat SBY dengan wartawan adalah kemungkinan koalisi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar untuk mengusung calon presiden Joko Widodo.(Baca:Ical Temui Mega, Jokowi: Belum Ada Titik Temu)
SBY tampak penasaran dengan hasil pertemuan antara Aburizal, yang biasa disapa Ical, dengan Megawati di kediaman pimpinan partai Banteng itu di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.
SBY memang kerap bertanya kepada wartawan tentang perkembangan koalisi partai politik dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli mendatang.
Pada saat menerima kunjungan Pangeran Brunei Darussalam yang mendapat gelar kehormatan dari Korps Komando Pasukan Khusus, pertanyaan serupa juga dilontarkan SBY. Demikian pula saat menunggu kedatangan Agum Gumelar, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie.
"Demokrat cukup tahu diri. Dengan suara 10 persen memang tak dapat berbuat banyak," kata SBY menanggapi pertanyaan wartawan tentang arah koalisi Partai Demokrat. (Baca:Ingin Jadi Cawapres, Ical Kejar Mega ke Bali )
Ical bersama beberapa petinggi Partai Golkar bertemu dengan Megawati di Teuku Umar. Pertemuan ini terjadi tepat satu hari setelah Ical bertemu dengan SBY di Istana Negara.
Dalam pertemuan dengan SBY, Aburizal dikabarkan belum menjawab pasti tawaran Demokrat untuk membentuk poros baru dan mengusung capres ketiga.
Demokrat sangat membutuhkan dukungan Golkar untuk mewujudkan wacana mengajukan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden. Elektabilitas Sultan HB X, menurut Demokrat, mampu menyaingi Jokowi dan Prabowo.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Ridwan Kamil Jadi Calon Wali Kota Terbaik Dunia
Teka-teki Petinggi Negeri Tersangka Haji
Densus 88 Gerebek Warga Lamongan