TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh berharap pemilihan presiden 2014 berlangsung satu putaran. Andai ada dua calon yang bertarung, kata dia, tak akan membuang energi terlalu besar. "Agar cepat selesai," ujarnya di rumah Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, Kamis, 15 Mei 2014.
Surya juga berharap pemilihan presiden tetap berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi. Dia meminta penyelenggaraan pilpres harus mengakomodasi hak setiap warga negara.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa yang bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan NasDem sesumbar bahwa Joko Widodo alias Jokowi bakal akan memenangi pemilu presiden 2014 dalam satu putaran. Menurut Ketua PKB Marwan Ja'far, kemenangan Jokowi itu sudah mutlak dan tak ditentukan oleh calon wakil presiden yang mendampinginya.
Marwan sendiri beralasan bahwa Jokowi memiliki popularitas dan elektabilitas yang jauh melampaui Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung koalisi pimpinan Partai Gerakan Indonesia Raya. Menurut dia, kekuatan koalisi yang dibentuk partainya sangat solid, sehingga bakal membantu kemenangan Gubernur DKI Jakarta itu. (Baca: Sah! Ini Hasil Real Count KPU)
Adapun Jokowi hingga kini belum mengumumkan calon pendampingnya pada pemilihan presiden 9 Juli nanti. Sementara itu, Partai Demokrat yang belum menentukan pilihan koalisi berencana membuat poros baru bersama Partai Golongan Karya. Koalisi baru itu dibentuk karena dianggap bakal menciptakan persaingan yang sehat lantaran akan ada tiga calon presiden. Salah satu tokoh yang digadang akan maju menjadi calon presiden dari poros baru itu adalah Sultan Hamengku Buwono X. (Baca: Walubi Dukung Pencapresan Sultan).
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Pilihan
Setelah Sutan Tersangka, KPK Incar Anggota DPR Lain
Ulama PPP: Prabowo-Hatta Tak Menjual di NU
Pastikan Koalisi, Aburizal Temui Mega Hari Ini
SBY Nilai Pemilu Ideal Terdiri dari Tiga Capres
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim