TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Nehemia Lawalata meminta Jokowi tidak salah memilih calon wakil presiden. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang tak lolos parlementary threshold (ambang batas parlemen) telah memberikan dukungan kepada Jokowi.
"Jangan sampai memilih 'macan' untuk masuk ke dalam kandang 'banteng'," kata Nehemia dalam diskusi dan pemaparan hasil penelitian simulasi calon presiden-wakil presiden di Founding Fathers House, Kamis, 15 Mei 2014. (Baca juga: Ajakan Koalisi PDIP, Demokrat: Ahlan Wa Sahlan)
Nehemia mengatakan, merujuk pada hasil survei, lebih tepat jika Jokowi memilih Mahfud Md. Dari hasil simulasi Founding Fathers House, apabila Jokowi dipasangkan dengan Mahfud Md, tingkat keterpilihannya 40,55 persen.
Ia juga mengatakan Jokowi sudah tidak mungkin menggandeng Dahlan Iskan karena secara administratif sudah tidak memungkinkan. Meskipun, kata dia, elektabilitas pasangan Jokowi-Dahlan 41,83 persen.
Adapun pemilihan Jusuf Kalla akan sangat riskan karena sampai pada hari ini Golkar belum berada di dalam lingkaran utama pendukung Jokowi. Menurut hasil simulasi Founding Fathers House, apabila Jokowi menggandeng Jusuf Kalla, elektabilitasnya 40,73 persen.
Meski demikian, dia mengembalikan keputusan memilih calon wakil presiden bagi Jokowi kepada PDI Perjuangan. "Jangan sampai seperti kemarin, 'kuda putih' yang gagah digerogoti tiap hari oleh 'macan putih'," katanya. Ia mengacu pada sejumlah permasalahan yang menggoyang stabilitas pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Menurut dia, pemerintah SBY salah memilih partai untuk diajak untuk bekerja sama dalam pemerintahan.
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler
Sutan Bhatoegana Jadi Tersangka KPK
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim
Sepuluh Sinetron Tak Layak Tonton Versi KPI