TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto berharap Partai Demokrat bergabung dalam koalisi yang dipimpin partainya dalam pemilihan presiden pada 9 Juli nanti. Prabowo berniat mengajak Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendukung pencalonannya.
"Saya ingin mengajak Pak SBY untuk bergabung dalam koalisi Gerindra," kata Prabowo seusai menemani calon wakil presiden yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa bertemu SBY di pelataran Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 13 Mei 2014. "Kami berharap bisa bekerja sama."
Meski begitu, dalam pertemuan dengan SBY, Prabowo menyatakan belum ada pembicaraan secara terbuka ihwal niatnya mengajak SBY membawa Demokrat bergabung dalam gerbong koalisi Gerindra. "Tadi belum begitu dibicarakan. Mungkin implisit, ya," kata dia, sambil terbahak.
Prabowo mengatakan sejak awal partainya ingin membangun koalisi yang kuat. Apalagi saat ini Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan PAN hampir dipastikan bergabung dalam gerbong koalisi Gerindra. Karena itu, dia menambahkan, partainya akan terus berkomunikasi dengan Demokrat guna menjajaki kemungkinan berkoalisi. Posisi Demokrat juga semakin terjepit setelah Partai Golkar kemungkinan besar mendukung poros PDI perjuangan yang mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden. Praktis, tinggal Partai Hanura yang saat ini belum memastikan arah koalisi. Ini artinya, Demokrat tidak punya pilihan selain bergabung dengan dua poros yang sudah ada.
Prabowo berharap Demokrat bisa mendukung Prabowo-Hatta sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden nanti. "Kami harap begitu," ujar Ketua Dewan Pembina Gerindra ini. Apalagi, kata dia, SBY sudah merestui Hatta menanggalkan posisi sebagai menteri untuk menjadi calon wakil presiden.
Namun, Prabowo memahami bahwa saat ini Demokrat masih menjalani proses internal, melalui mekanisme konvensi calon presiden, sehingga belum bisa memutuskan sikap dan arah koalisi. "Ada mekanisme internal mereka. Saya kira kami tidak bisa mencampuri urusan partai lain," ujarnya.
PRIHANDOKO
Terpopuler
Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini