TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan pekan ini partainya akan mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada pemilihan presiden dan wakil presiden pada 9 Juli nanti. "Tunggu seminggu, sabar," kata dia, Ahad, 11 Mei 2014.
PDI Perjuangan bersama mitra koalisinya, juga koalisi partai lain, memang tinggal punya waktu sepekan untuk menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung. Menurut ketentuan Komisi Pemilihan Umum, pada Ahad, 18 Mei 2014, partai atau koalisi partai bisa memulai pendaftaran calon presiden dan wakilnya.
Nama calon pendamping Jokowi yang paling santer disebut adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kini Ketua Palang Merah Indonesia. Jokowi sendiri membenarkan Jusuf Kalla menjadi salah satu kandidat paling kuat sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Menurut hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting yang dilakukan pada 20-24 April 2014, jika Jokowi dipasangkan dengan Kalla, tingkat elektabilitasnya mencapai 46,1 persen. Dalam sejumlah survei enam bulan terakhir, Jusuf Kalla juga disebut sebagai tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi sebagai calon wakil presiden Jokowi.
Namun, menurut hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting, efek Kalla sebagai pendamping Jokowi kurang signifikan kendati tingkat elektabilitas pasangan ini cukup tinggi. Tingkat elektabilitas itu tinggi karena faktor Jokowi. Adapun efek Kalla, misalnya, kurang signifikan karena keberadaannya tidak melemahkan calon presiden lain, terutama Prabowo. "Efeknya kurang signifikan," kata peneliti Saiful Mujani Research & Consulting Djayadi Hanan.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI | ANTON A
Berita terpopuler:
Ingin Jadi Cawapres, Ical Kejar Mega ke Bali
Jokowi: Saya Memang Belum Pernah Jadi Presiden
Pro-Jokowi Laporkan 'RIP Jokowi' ke Polisi
Hujatan Video Mulan Jameela di YouTube