TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat akan memulai pembicaraan mengenai koalisi dalam dua hari ke depan. Ketua Divisi Hukum dan HAM Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan segala sikap partainya terkait dengan koalisi akan ditentukan setelah pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada dunia internasional atas pelaksanaan pemilu yang berlangsung aman.
"Kami akan buka komunikasi terkait dengan koalisi mulai Kamis. Partai Demokrat siap berkoalisi ataupun menjadi oposisi," kata Rachland saat dihubungi Tempo pada Selasa, 15 April 2014. (Baca: Demokrat Buka Peluang Jadi Partai Oposisi)
Rachland mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono-lah yang akan berbicara langsung mengenai koalisi. Ia mengaku tidak mengetahui ihwal ada atau tidaknya pertemuan antara Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.
Sebelumnya, Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pelaksanaan konvensi calon presiden yang digelar partainya tetap dilanjutkan hingga didapatkan pemenangnya.
Kepastian ini diambil dalam rapat pembahasan kelanjutan konvensi di kediaman pribadi SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 15 April 2014. "Konvensi akan jalan terus," kata Ketua Komite Konvensi Maftuh Basyuni kepada Tempo, menirukan ucapan SBY dalam rapat itu. (Baca: Demokrat Percaya Diri Bentuk Poros Tandingan)
Menurut Maftuh, SBY tak mengungkapkan alasan melanjutkan konvensi. Namun, dalam rapat itu, kata Maftuh, SBY menyatakan hasil perolehan suara Demokrat dalam pemilu legislatif belum final lantaran persentase suara yang beredar baru berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Pada Senin, 14 April 2014, anggota Dewan Pembina Demokrat yang juga peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan SBY akan menyampaikan banyak hal, termasuk konvensi, koalisi, dan masa depan Demokrat, dalam minggu ini.
APRILIANI GITA FITRIA | PRIHANDOKO
Terpopuler:
Sri Mulyani Disebut Marah Bailout Century Membengkak
Balapan Jokowi-Prabowo Raih Dukungan Partai Islam
Ujian Nasional Tahun Ini Istimewa, Kenapa?