TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin menyesalkan konflik yang terjadi antara Ketua Umum Suryadharma Ali dengan sejumlah pengurus partai. Lukman menilai, seharusnya petinggi partai fokus mengawal perolehan suara partai setelah pencoblosan.
"Segenap pengurus PPP seharusnya bisa berempati kepada mereka yang sedang bersusah payah menjaga marwah," kata Lukman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 14 April 2014. Salah satu bentuk menjaga marwah partai adalah, kader PPP dari saksi, pengurus ranting, dan anak cabang mengawal suara yang mereka raih. (Baca: Ditanya Soal Koalisi PPP, Jokowi Hanya Tersenyum)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengatakan konflik internal partainya yang mencuat ke publik tidak produktif bagi partai. Seharusnya, pengurus partai mampu menahan diri untuk tidak mempertontonkan perselisihan di depan publik. "Apalagi melalui media massa," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Sebelumnya, sejumlah pengurus PPP bereaksi keras atas manuver Suryadharma yang hadir dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sejumlah kader menilai, langkah ini bertentangan dengan keputusan partai karena nama Prabowo tak ada dalam tujuh nama kandidat calon presiden PPP.
Lukman menuturkan, perbedaan pandangan antara sesama kader seharusnya diselesaikan di meja permusyawaratan secara konstitusional. Model penyelesaian itu lebih beradab ketimbang menggunakan media massa untuk menyelesaikan persoalan. Dia menyesalkan pernyataan untuk mendukung tokoh tertentu atau permintaan pemecatan kepada tokoh lain. "Argumentasi, ya, di forum rapat," kata dia.
Suryadharma seharusnya memberi penjelasan resmi mengenai langkah yang sudah dia ambil. Klarifikasi itu, kata Lukman, dia anggap penting sebelum ada tindakan sesuai peraturan partai. Dia menyesalkan pernyataan pimpinan wilayah yang meminta ketua umum mengundurkan diri. "Ketum harus bisa memberikan kesempatan kepada pengurus untuk mengetahui tindakannya dalam rapat partai." (Baca pula: Jajaki Koalisi, PPP Siapkan 2 Skenario Ini)
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita lain:
20 Caleg Inkumben Dilaporkan ke KPK
Salip Arema, Persib ke Puncak Klasemen Grup Barat
Penjualan Tank Jerman ke Arab Saudi Mungkin Batal