TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, menyatakan kesediaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mau berkoalisi jika ditawari posisi wakil presiden adalah hal yang wajar. "Tidak masalah. Orang mau kerja sama pasti punya keinginan. Tidak apa kalau mereka menawarkan cawapres," kata Jokowi, di salah satu stasiun televisi swasta di Jalan Gatot Subroto, Kamis malam, 10 April 2014. (Baca: PKB Pilih Partai Koalisi yang Tawarkan Cawapres)
Menurut Jokowi, keinginan dari masing-masing partai masih bisa dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan yang akan digelar oleh kedua pihak. "Maka itu kan pertemuan tidak hanya sekali atau dua kali. Harus beberapa kali. Ketua umum dengan ketua umum harus bertemu," ujarnya.
Mengenai calon wakil presiden yang ditawarkan PKB, seperti mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., musisi dangdut Rhoma Irama, Jusuf Kalla, atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Jokowi menolak memberikan penilaian. "Memang perlu dibicarakan, sebenarnya tidak ada masalah. Tapi semua bisa dibicarakan."
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, menilai wajar keputusan tawaran calon wakil presiden untuk koalisi dari PKB tersebut. "Wajar kalau PKB mengajukan cawapres sebagai syarat koalisi. Itu hak dari tiap partai," ujarnya.
Menurut dia, PDI Perjuangan pada saat ini terbuka bagi semua partai. “Yang terpenting calon wapres nantinya, yang dipilih memiliki kesamaan idelogis dan kesesuaian dengan Jokowi,” kata Hasto.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya menyatakan partainya realistis terkait dengan Pemilihan Umum Presiden 2014 nanti. Melihat hasil perolehannya yang nomor lima besar, menurut Muhaimin--yang akrab disapa Cak Imin-- PKB akan menerima tawaran koalisi bila partai rekan menawarkan posisi calon wakil presiden, bukan sekedar menteri. "Kami sudah menjajaki dan berkomunikasi dengan dua calon presiden dari partai lain," ujarnya.
Namun, dia menolak menyebut dua calon presiden tersebut. Dia berjanji akan mengumumkan pada pekan depan.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo