TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi, mulai memberi sinyal koalisi dengan partai lain. Saat ditemui di kawasan Daan Mogot Jakarta Barat, Rabu malam, 9 April 2014, Jokowi mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan Aburizal Bakrie, ketua umum dan calon presiden dari Partai Golkar untuk membahas kemungkinan koalisi.
"Memang belum sampai tahapan kerja sama antar partai. Kita cerita soal masalah-masalah bangsa, bagaimana menyelesaikannya. Ini kan bisa saja disambung," kata Jokowi. (Baca: SBY Ucapkan Selamat ke PDIP).
Jokowi mengakui sosok Ical, sapaan akran Aburizal, tidak asing baginya. "Saya kenal sudah lama," ucapnya. Selain dengan dirinya, Jokowi mengatakan Ical sudah beberapa kali bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk membahas koalisi.
Menurut Jokowi, pada dasarnya PDIP dan Golkar memiliki platform partai yang sama. Menurut dia, kedua partai besar ini memiliki gagasan kebangsaan untuk membangun Indonesia. "Platform kita sama, ya mungkin saja terjadi pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut," katanya. Namun dalam koalisi, Jokowi kembali menegaskan bahwa tidak akan ada transaksi bagi-bagi kursi dengan partai lain. (Baca: Muhaimin: Secara Kultur, PKB Lebih Dekat ke PDIP).
PDIP dan Golkar kini muncul sebagai pemenang pemilu legislatif berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei. Dalam hasil quick count yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia, PDIP meraup 19,72 persen suara. Hal ini didasarkan data sampel 96,6 persen dari 2 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sedangkan Golkar memperoleh proporsi 14,57 persen atau berada di posisi kedua. (Baca: Golkar Prediksi Bakal Ada Tiga Pasangan Capres).
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo