TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Divisi Pelaporan dan Penindakan, Panwaslu Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Harlina mengatakan masih mendalami dugaan pelanggaran aturan kampanye di acara penyerahan beasiswa miskin (BSM) dari pemerintah di pertemuan wali murid SDN 1 Sumberagung, Kecamatan Jetis, yang berlangsung akhir Maret lalu. Acara itu dihadiri oleh Ketua Dewan Pendidikan Bantul, Idham Samawi dan Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana. Keduanya calon legislator dari PDI Perjuangan.
Acara penyerahan beasiswa siswa miskin dari pemerintah itu digelar di rumah wali murid SDN 1 Suberagung, Noorjanis. Pada acara itu juga hadir Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Totok Sudarto.
Menurut Harlina, Panwaslu Bantul sudah meminta keterangan dari pengelola SDN 1 Sumberagung, pemilik rumah tempat acara itu dan Totok Sudarto. Menurut Harlina, pihak sekolah dan Totok mengaku. hanya datang sebagai undangan. "Menurut warga, acara itu inisiatif mereka setelah memperoleh beasiswa miskin dari jalur dana aspirasi anggota DPR RI," kata dia pada Selasa, 8 April 2014. Padahal baik Idham Samawi dan keponakannya Yoeke Indra Agung Laksana bukan anggota DPR RI.
Harlina menyatakan, berdasar keterangan Totok ke Panwaslu, beasiswa siswa miskin di Bantul selama ini memang turun melalui dua metode, yakni reguler lewat dinas pendidikan dan jalur dana aspirasi. "Dia mengatakan BSM itu tidak dari dinas," kata dia.
Harlina mengatakan Panwaslu Bantul belum bisa memastikan beasiswa miskin yang diterima sejumlah siswa SDN 1 Sumberagung berasal dari jalur reguler atau dana aspirasi. Persoalannya ada di data daftar penerima BSM se-Bantul yang susah diakses semuanya. "BSM dari jalur dana aspirasi, datanya tidak di Bantul," kata dia.
Kejelasan soal sumber beasiswa miskin itu, menurut Harlina, berguna untuk memastikan jenis pelanggaran kampanyenya. Acara itu semula diduga menjadi ajang pemanfaatan program pemerintah untuk sarana kampanye.
Saat ini, menurut dia, fokus Panwaslu Bantul ialah memastikan asal dana beasiswa siswa miskin itu. Karena itu, belum ada rencana pemanggilan sejumlah pihak lain yang terlibat di acara itu. "Idham dan Yoeke belum kami panggil," kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Totok Sudarto mengatakan acara itu bukan program kegiatan instansinya. Dia mengaku hadir di acara itu sekedar sebagai undangan. "Yang mengundang saya, dewan sekolah, jadi saya hanya datang, tak banyak tahu (soal) acara itu," kata dia Selasa siang, 8 April 2014.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM