TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri Singapura, Mirza Nurhidayat, mengatakan pihaknya menggunakan barcode (kumpulan kode yang berbentuk garis) untuk mempercepat proses registrasi sehingga para pemilih dapat langsung diarahkan ke tempat pemungutan suara yang kosong.
"Penggunaan barcode juga dapat menjamin keamanan data sehingga surat suara yang diberikan kepada masing-masing calon pemilih diterima oleh orang yang berhak dan menghindari penyalahgunaan surat suara," ujar Mirza melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad malam, 6 April 2014. (Baca: Sebelas Pengamat AS Awasi Pemilu KBRI Washington).
Lebih dari 20 ribu surat suara digunakan, yang terdiri atas 13 ribu pemilih datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara di Kedutaan Besar Republik Indonesi di Singapura, dan sekitar 7 ribu surat suara diterima panitia melalui pos. Namun, jumlah surat suara melalui pos diperkirakan terus bertambah. Batas akhir penerimaan melalui pos pada 10 April 2014. (Simak: Pencoblosan di Bangkok Hanya Disaksikan 2 Partai).
Panitia yang terdiri atas unsur masyarakat Indonesia di Singapura dan pegawai KBRI Singapura menetapkan hari pemungutan suara pada Ahad, 6 April 2014 untuk meningkatkan jumlah partisipasi. Hal itu disebabkan mayoritas WNI di Singapura profesional, pelajar, dan penata laksana rumah tangga yang umumnya mendapat hari libur Ahad.
"Sesuai dengan ketentuan KPU, penghitungan suara akan dilaksanakan pada 9 April 2014. Sampai dengan hari penghitungan suara surat suara akan disimpan di ruang arsip khusus KBRI Singapura yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga tim polisi yang didatangkan dari Mabes Polri," kata Mirza. (Baca juga: Sebelas Pengamat AS Awasi Pemilu KBRI Washington).
Panitia masih menghitung surat suara yang masuk. Hasilnya, pemilih yang terdaftar sejumlah 115.679 orang, yakni Daftar Pemilih Tetap sebanyak 112.123 orang dan Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri sebanyak 3.556 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.608 orang di antaranya memilih menggunakan pos.
TIKA PRIMANDARI
Berita Lain:
Dosa Masa Lalu Ical Dianggap Tak Terampuni
Siapa Capres yang Paling Berhasil Brandingnya?
SBY Akan Paksa Lapindo Bayar Korban Lumpur
Zona Pencarian MH370 Pindah Lokasi