TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur, Zainuddin Amali, menyatakan tak berminat menggalang koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia memastikan partainya tetap mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden.
Koalisi dengan PDIP, kata dia, sangat kecil peluangnya karena kedua partai sama-sama mengusung calon presiden. "Agak susah karena mereka sudah punya calon presiden. Yang masih mungkin, ya, selain PDIP," kata Zainuddin saat ditemui wartawan dalam acara peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya, Rabu malam, 19 Maret 2014.
Baca Juga:
Ada yang menyebut Joko Widodo--calon presiden dari PDI Perjuangan--akan dipasangkan dengan Akbar Tandjung atau Jusuf Kalla. Namun, menurut Zainuddin, Golkar belum mengeluarkan keputusan resmi ihwal koalisi tersebut.
Rapat Pimpinan Nasional Golkar telah memutuskan bahwa dalam penentuan bakal calon wakil presiden, Ical harus meminta pendapat seluruh DPD provinsi. Koalisi dengan partai lain bisa dilakukan untuk mencari bakal calon wakil presiden yang berpasangan dengan Ical.
Meski demikian, Golkar masih akan melihat hasil pemilihan umum legislatif. Sebab, kata Zainuddin, pemilu kali ini berbeda dengan Pemilu 2009. Pada pemilu tahun ini, kata dia, tidak ada satu pun pihak yang bisa meramal partai mana yang akan menang. Hasil survei saja, menurut Zainuddin, terus berubah.
Setelah hasil pemilihan umum legislatif diumumkan, Golkar akan segera menggelar rapat pimpinan nasional untuk menentukan bakal calon wakil presiden. Hingga saat ini, Zainuddin mengakui belum ada pembicaraan ke arah tersebut. Namun dia tidak membantah bahwa sejumlah nama memang sempat muncul dalam rapimnas sebelumnya, seperti nama Gubernur Jawa Timur Soekarwo. "Politik itu dinamis. Kalau Demokrat enggak mengizinkan, mau gimana?"
AGITA SUKMA LISTYANTI