Jualan Soeharto, Golkar Dianggap Putus Asa  

Editor

Anton Septian

image-gnews
TEMPO/ Santirta M
TEMPO/ Santirta M
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golongan Karya dikritik karena mengusung nama mantan penguasa Orde Baru, Soeharto, dalam kampanye Aburizal Bakrie. Selain dinilai tidak kreatif, pengamat menyebut langkah Golkar sebagai strategi putus asa. (Baca: Aburizal Jualan Soeharto dan Orde Baru di Kampanye)

"Golkar sudah kehilangan prestasi dan mereka memang tidak punya prestasi, maka butuh sesuatu yang bisa dijual. Apalagi mereka tidak punya figur," kata Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, saat dihubungi, Selasa, 18 Maret 2014.

Pemilihan simbol Soeharto, kata Haris, juga kontroversial karena sosok yang pernah berkuasa selama 32 tahun di Tanah Air ini masuk dalam daftar presiden terkorup abad XX oleh Stollen Asset Recovery (STAR).

"Kalau Golkar mengangkat nama Soeharto sebagai simbol pembangunan, tentu saja tidak memenuhi syarat pemberantasan korupsi yang menjadi bagian dari pembangunan," ujar Haris. "Dugaan saya, mereka tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan lagi. Mereka tidak tahu mau ngapain, tidak punya inovasi, akhirnya mengklaim 'sukses' di masa lalu." (Baca: Giliran Ical Klaim Dana Desa Rp 1 M Gagasan Golkar)

Pengamat dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan bahwa pemilihan simbol Soeharto dalam kampanye Aburizal tidak akan efektif. Pada Pemilu 2004, Siti Hardianti Rukmana yang merupakan putri Soeharto pernah mendirikan partai dan mengusung Soeharto sebagai simbol. "Toh, partai ini tidak menjadi besar.”

Ini membuktikan, kata Yunarto, pemilih tidak terpengaruh dengan jargon-jargon Orde Baru yang mengusung nama Soeharto. Justru, penggunaan jargon  ini malah akan membangkitkan sentimen anti-Soeharto. "Jadi, ini strategi putus asa," katanya.

Yunarto menyarankan Aburizal berfokus pada janji pembangunan yang riil. "Misalnya ekonomi di atas 7 persen, implementasi program KB, swasembada pangan," katanya.

Sekretaris Umum Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Rully Charis Azwar, mengklaim bahwa penggunaan jargon Soeharto dalam kampanye Aburizal terinsiprasi dari masyarakat. "Karena banyak aspirasi yang kami kumpulkan dari masyarakat saat Pak Aburizal road show," katanya. 

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Ical dan partainya, kata Rully, bukan ingin kembali ke Orde Baru. "Kami hanya ingin mengembalikan suasana Orde Baru pada zaman Pak Harto di mana mereka (masyarakat) merasa nyaman," katanya. Rully membantah pemilihan jargon karena keluarga Cendana merapat kembali ke Golkar. (Baca juga: Jokowi Nyapres, Ical: Masak Nggak Bisa Dikalahkan?)

FEBRIANA FIRDAUS

Baca juga:
Follow Akun Porno, Tifatul Sembiring Di-bully

Kenapa Akil Mochtar Sebut Jaksa Goblok?

Puing di Selat Malaka, Malaysia Airlines?

 

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.


Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

26 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

28 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato (tengah) menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.


Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck