1. Presiden Klemar-klemer
Ruhut mengaku senang jika Joko Widodo dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon presiden. Alasan dia: Gubernur DKI Jakarta itu belum punya rekam jejak yang dapat dijadikan panutan rakyat. "Lagi pula Jokowi orangnya klemar-klemer, kok mau nyapres?" katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Maret 2014. (Baca: Jokowi: Jadi Capres Sangat Berat).
Sebaliknya, Ruhut malah ngeri jika nanti Jokowi benar-benar maju sebagai calon presiden. Ruhut menilai orang nomor satu di Jakarta itu bukanlah negarawan. Hal itu, kata Ruhut, terlihat dari sikapnya yang selalu saja mesam-mesem seperti orang yang terkena sawan ketika ditanya ihwal pencalonannya sebagai presiden. Perilaku mencla-mencle ala Jokowi pun dikritik Ruhut. (Baca: Ruhut: Jokowi Mencla-mencle Kok Mau Jadi Presiden).
Dia menilai gaya itu bukanlah sikap orang nomor satu di Indonesia. "Orang lemas kayak begitu tak cocoklah memimpin Indonesia," kata Ruhut sambil tertawa. Poltak, sapaan akrab Ruhut, mencontohkan perilaku mencla-mencle Jokowi saat menangani kasus pengadaan bus Transjakarta. Jika memang Jokowi yakin ada korupsi di proyek itu, Ruhut menyarankan dia untuk melapor kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kan sudah ada MoU-nya."