Di sisi lain, jika Jokowi tak dicalonkan atau pengumumannya setelah pemilu legislatif, elektabilitas partai itu hanya sekitar 19,6 persen. Menurut hasil sigi setahun terakhir, elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden kerap nangkring di urutan puncak. (Baca: Ahok Jawab Wacana Calon Wakil Presiden).
Hasil survei Indo Barometer bekerja sama dengan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia yang dilansir kemarin, misalnya, menempatkan Jokowi sebagai calon presiden pilihan dengan elektabilitas 30,3 persen. Urutan kedua ditempati calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan elektabilitas 15,8 persen.
Akhir pekan lalu, Cirus Surveyors Group melansir hasil survei yang mensimulasikan Jokowi dengan sejumlah nama calon pendampingnya. Dari empat nama yang dipilih, yaitu mantan Ketua MK Mahfud Md., Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mempunyai elektabilitas paling tinggi.
Kepada Tempo, Jusuf Kalla mengatakan akan menyambut baik jika PDI Perjuangan meminangnya sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi. “Kami menunggu apa saja yang akan diputuskan Ibu Mega,” kata Kalla.
Di lain pihak, Partai Gerindra akan mencari calon wakil presiden yang bisa melengkapi Prabowo dan punya elektabilitas tinggi. “Deklarasinya akan kami lakukan setelah pemilu legislatif,” kata Ketua Umum Gerindra, Suhardi.
SUNDARI SUDJIANTO | WAYAN AGUS PURNOMO | HARI TRI WASONO | TRI SUHARMAN | IRA GUSLINA SUFA | ANTON APRIANTO | BC
Topik terhangat:
Ade Sara | Malaysia Airlines | Kasus Century | Jokowi | Anas Urbaningrum
Terkait
PDIP Jakarta: Jokowi Peluang Terbesar Kami
Nyekar Bung Karno, Jokowi Absen Makan dengan SBY
Jokowi Mengaku Ziarah ke Bung Karno Mendadak