Serba-serbi Debat Capres 7 Januari 2024, Mengapa Posisi Ganjar di Antara Prabowo dan Anies Baswedan?

image-gnews
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Telah dilaksanakan debat capres kedua atau debat tahap ketiga yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Istora, Jakarta Pusat. Topik pada debat kali ini adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan juga geopolitik.

Setelah berlangsungnya debat yang dilakukan oleh ketiga capres tentu saja ada evaluasi ataupun komentar dari masyarakat dan pengamat politik terhadap performa debat dari ketiga calon presiden. Berikut adalah topik-topik yang dibicarakan publik.

1. Berpengaruh pada Elektabilitas 

Naik turunnya elektabilitas pemungutan suara dapat dipengaruhi dengan adanya debat dan sentimen publik terhadap suara yang diberikan oleh ketiga calon presiden. Sentimen negatif tertinggi didapati Prabowo sebagai calon presiden dengan nomor urut 2.

Perolehan kesimpulan ini didapat dari Drone Emprit yang sudah memantau sejak dimulainya debat 7 Januari 2024. Ismail Fahmi, selaku pendiri Drone Emprit mengatakan sebanyak 41 persen sentimen negatif tehadap prabowo, sedangkan Anies 27 persen, dan Ganjar 23 persen pendapatan sentiment negatif. 

Sedangkan perolehan sentimen positif diposisi pertama adalah Anies dengan perbincangkan sebanyak 48 ribu orang memperbincangkannya menggunakan aplikasi X. Sementara, Ganjar dan Prabowo mendapatkan 21 ribu dan 4 ribu perbincangan.

2. Tersebutnya kata “viralisme” oleh Ganjar

Dalam debatnya terkait teknologi digital, ia banyak menyebutkan soal viralisme yang nantinya dapat membantu mempromosikan secara luas budaya popular nusantara.

“Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu. Maka ada satu kata namanya viralisme,” Ganjar menyebutkannya dalam sesi debat.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya sampai disitu, Ganjar juga menyebutkan contoh viralisme yang berdampak pada Indonesia. Menurutnya sudah ada beberapa orang yang membantu Indonesia agar lebih dikenal seperti penyanyi NIKI, rapper Rich Brian, band Voice of Baceprot, dan ilmuan Carina Joe.

3.  Penempatan posisi capres 

Posisi Capres malam kemarin menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang. Hal ini dikarenakan biasanya urutan pada saat debat berurutan dengan nomor urutnya, yaitu disebelah kiri oleh Anies dengan nomor urut satu, ditengah Prabowo dengan nomor dua, kemudian Ganjar disebelah kanan dengan nomor urut tiga.

Perbedaan yang terlihat adalah saat pelaksanaan debat 7 Januari silam, posisi Tengah diisi oleh Ganjar sebagai calon presiden dengan nomor urut dua. KPU mengatakan posisi ini sudah disetujui oleh semua pasangan calon dan sudah sesuai urutan.

"Kan sesuai urutan atau giliran. Debat perdana kan satu, dua, tiga. Terus kemudian debat kedua kan kesempatan berikutnya kan, urutannya sesuai dengan kesepakatan pertama bicara," ujar Ketua KPU Hasyim Asy'ari usai debat capres ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Ahad malam, 7 Januari 2024.

ADINDA ALYA IZDIHAR  | ADINDA JASMINE PRASETYO | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: Debat Capres 2024 Munculkan Istilah Omon-omon, Wakanda No More, Sistem Pertahanan 5.0, SGIE, Sorry Ye

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.


Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

2 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

13 jam lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

17 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

17 jam lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

18 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.